Rabu, 02 September 2015

Yesaya 35 : 4 - 7a, "Kuatkanlah Hatimu, Jangan Takut, Allah Menyelamatkan.!"

KERANGKA  SERMON EVANGELIUM MINGGU 6 September  2015
MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS
Ev : Yesaya 35 : 4 – 7a                Ep : Markus 7 : 24 – 37              S. Patik : 1 Tawarikh 22 : 13
Kuatkanlah Hatimu, Jangan Takut, Allah Menyelamatkan.!

I.              Pendahuluan
Dia hadir, dia berbicara dengan perkataan yang dipilih dengan seksama, kata-katanya melesat seperti anak panah dan menemukan sasaran dengan tepat. Orang ini adalah orang pilihan Allah, juru bicara Allah yang dengan lantang dan berani berani menyuarakan suara Tuhan, mengutuk ketidakbenaran dan ketidakadilan sehingga tidak sedikit orang mengepal tinju seraya menggerutu mendengar pedasnya kata-katanya yang berusaha membongkar kebobrokan mereka. Dialah Yesaya nabi Allah. Begitulah kehidupan seorang nabi Allah  yang benar. Tidak mau kompromi dan negosiasi dengan dosa dan kejahatan. Yesaya tidak sedang menakut-nakuti bangsa Israel maupun bangsa-bangsa disekitarnya, namun ia menyampaikan fakta bahwa hukuman akan diterima orang yang membangkang kepada Tuhan. Dan nyatanya bangsa yang tegar tengkuk itu menanggung akibat dari perbuatan mereka. Namun perlu dipahami bahwa hukuman bukan tanda kebencian Allah, melainkan cara Allah menunjukkan kasih-Nya kepada umat-Nya. Ada kalanya Tuhan menegor dan menghajar yang dikasihi-Nya kala mereka hidup di luar jalur Tuhan. Namun Tuhan juga terbuka akan pertobatan umat-Nya. Sehingga, melalui Yesaya, Tuhan menjanjikan keselamatan dan pemulihan kepada bangsa itu agar bangsa itu semakin menyadari bahwa tanpa Tuhan, mereka bukanlah siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya. Untuk itulah Yesaya memberi jaminan bahwa yang berharap pada Tuhan akan diselamatkan.

II.           Penjelasan Nats
1.        Tuhan Menguatkan Orang Yang Tawar Hati (ay. 1)
Allah yang Mahakudus menuntut umat-Nya hidup dalam kebenaran dan keadilan. Bangsa-Nya haruslah hidup dengan menjungjung tinggi identitas mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan yang berjalan di jalan Tuhan, tidak menyerah pada sikap egoistis dan mau diatur oleh Tuhan. Orang yang mengeraskan hatinya akan menerima hukuman yang setimpal dari Tuhan. Inilah yang dialami bangsa Israel. Mereka yang tegar tengkuk akhirnya menjerit dalam penindasan. Keterpurukan iman dan jatidiri ini membuat mereka semakin jauh dari Tuhan dan semakin hilang arah. Keputusasaan menghinggapi hidup mereka. Namun Tuhan maha baik dan pengasih. Tidak dibiarkan-Nya bangsa itu dalam genggaman penderitaan. Dengan kasih, Allah mengambil inisiatif untuk menyelamatkan bangsa itu. Yesaya yang menjadi utusan-Nya datang memberi angin segar kepada mereka. Mereka yang sudah tawar hati, putus asa dan hilang harapan menerima sapaan Allah yang mengatakan, “Kuatkan hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” Benar sekali bahwa bangsa itu sudah diliputi rasa takut, kuatir, gelisah, bahkan kehilangan gairah hidup. Ejekan demi ejekan mereka terima, penindasan bahkan pembunuhan karakter juga mereka alami, batin mereka mengalami kesesakan yang mendalam, sehingga mereka butuh kekuatan dan motivasi untuk bangkit dari keterpurukan ini. Maka janji Allah yang penuh kasih itu jelas, bangsa itu akan mengalami pemulihan. Tuhan sudah bersedia untuk menolong, maka Tuhan menunggu respon dari mereka. Mereka hanya perlu kuat dan yakin akan kuasa Tuhan. Mereka tidak perlu mengangkat senjata untuk berperang karena Tuhan yang akan berperang untuk mereka. Tuhan akan membebaskan mereka asal mereka mau menyerahkan segala ketakutan dan kekuatiran mereka kepada-Nya. Inilah kasih yang sejati yang bersumber dari Tuhan. Sebesar apapun dosa kita, jika kita mau kembali pada-Nya dengan membawa penyesalan kita dan bertekad untuk memperbaharui hidup, maka yakinlah Tuhan menyambut kita dalam sukacita dan kasih. Bahkan Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya  jauh lebih indah dari yang pernah kita pikirkan dan kita doakan.

2.        Penyelamatan Tuhan Bukan Hanya Konsep/ Janji Semata (ay. 5 – 7a)
Apa yang terjadi saat pertolongan Tuhan tiba.? Jawabnya adalah pemulihan dan pembaharuan. Tuhan akan memulihkan hidup bangsa itu dengan melepaskan dan membawa mereka kembali ke rumah dan tanah mereka. Tuhan juga akan memperbaharui kehidupan mereka sebagaimana layaknya bangsa pilihan Tuhan. Terjadi kesembuhan secara fisik maupun mental mereka menjadi lebih baik.
·        Orang buta akan celik matanya. Dia yang telah membutakan matanya akan kebaikan Tuhan akan kembali melihat bahwa karya Tuhan terlalu luar biasa baginya.
·        Orang tuli akan mendengar. Dia yang menutup telinganya terhadap firman Tuhan akan mendengar bahwa Tuhan yang dikecewakannya itu masih mau menolong dan menyelamatkannya.
·        Orang lumpuh akan berjalan, berlari bahkan melompat kegirangan seperti rusa. Orang yang menahan kakinya berjalan dalam terang serta menggunakan kakinya berjalan dalam dosa akan sadar dan mau mengarahkan langkah kakinya berjalan di jalan Tuhan, karena hanya jalan Tuhan yang menjamin hidup kekal.
·        Orang bisu akan berbicara dan bersorak memuji Tuhan. Orang yang menutup bibirnya untuk mempersaksikan kebenaran dan keadilan akan Tuhan ajar, sehingga dia dengan lantang dan berani berbicara dan bersorak sorai mengagungkan nama Tuhan.
·        Tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam. Hidup mereka yang gersang, kering, hambar akan disegarkan oleh janji Tuhan yang akan membawa mereka ke dalam hidup yang penuh dengan kesejukan, sehingga mereka yang haus akan kasih Tuhan, akan disegarkan kembali.

III.      Kesimpulan dan Refleksi
ü  Sesungguhnya Tuhan bukanlah Allah yang kejam yang suka menghukum umat-Nya. Namun bukan berarti Tuhan membiarkan umat-Nya sesuka hati hidup tanpa aturan. Adalah baik jika manusia hidup di jalan Tuhan dan menikmatinya. Namun keserakahan, kesombongan, rasa ingin menang sendiri, iri hati, dsb menjadi pemicu jatuhnya manusia ke dalam dosa dan cenderung memilih jalan di luar jalur Tuhan, sehingga Tuhan harus menegur kita bahkan menghukum kita agar kita sadar akan dosa kita. Namun kita juga harus jujur bahwa kasih Tuhan tidak ada bandingannya, segala yang terbaik selalu Tuhan sediakan bagi kita dan untuk kebutuhan kita. Tujuan-Nya jelas, agar kita semakin dekat pada-Nya.
ü  Meskipun kita sudah tahu bahwa Tuhan itu Mahabaik dan Mahakuasa, namun kekuatiran dan ketakutan kita sering menggiring kita meragukan kuasa Tuhan itu, sehingga kita cenderung memilih keluar dari zona iman kita, sehingga rasa takut itu berujung pada keputusasaan dan hilang harapan. Seharusnya dalam situasi itu kita sangat membutuhkan Tuhan untuk menolong kita, karena hanya Tuhan yang mampu menolong kita dengan sungguh dan di dalam kasih. Firman-Nya sangant jelas, “Kuatkanlah Hatimu, Janganlah Takut, Allah Menyelamatkan Kita”. Berbahagialah yang berpengharapan dan percaya pada Tuhan, karena keselamatan menjadi bahagian hidupnya. Amin.


Pdt. Polma Hutasoit, S.Th