KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 8 Juni 2014
PENTAKOSTA
Ev : 1 Korintus : 12 : 3 – 13 Ep : Mazmur 104 : 24 – 34 S.
Patik : Efesus 4 : 2 – 3
Rupa-Rupa Karunia, tetapi Satu Roh
I.
Pendahuluan
Korintus adalah sebuah kota kuno di Yunani yang pada masa pelayanan
Paulus adalah merupakan kota metropolitan terkemuka. Kota ini merupakan kota
yang majemuk karena rakyatnya terdiri dari berbagai bangsa, suku, kepercayaan.
Kota ini terkenal sebagai kota yang angkuh secara intelektual, kaya secara
meteri dan bejat secara moral. Ketika Paulus sedang dalam pelayanan di Efesus,
dia menerima surat dari jemaat di Korintus bahwa adanya persoalan yang mereka
hadapi dan mereka butuh nasehat dari Paulus. Salah satu masalah yang dihadapi
adalah seperti dalam perikop ini bahwa di jemaat Korintus ketidaksatuan jemaat
dalam memahami dan menggunakan karunia yang Tuhan berikan kepada mereka. Banyak
diantara para jemaat yang terpengaruh oleh ajaran Gnostik[1],
sehingga Paulus menekankan bahwa orang Kristen memiliki roh (yang bersumber dari Allah) dan karena itu
menjadi orang yang merdeka. Di sini Paulus menjelaskan bagaimana Roh memberikan karunia-karunia
khusus kepada umat-Nya. Orang Kristen yang memiliki karunia dan kemerdekaan namun itu bukanlah
untuk dirinya sendiri atau untuk disalahgunakan demi kepentingan sendiri dengan
cara yang sembrono dan semau-maunya, melainkan supaya ia dapat memanfaatkannya
demi kebaikan saudaranya dan demi membangun gereja di dalam kasih. Karena itu,
Paulus melalui surat ini berusaha menarik kembali gereja itu kepada kesatuannya
yang semula, yaitu satu dalam Kristus.
II.
Penjelasan Nats
Roh Kudus Memampukan Orang Percaya
Mempersaksikan Imannya kepada Yesus Kristus (ay. 3 – 6)
Dalam ajarannya, Paulus memberi penjelasan kepada
jemaat Korintus bahwa Roh Allah akan membimbing dan menguatkan orang percaya
untuk mempersaksikan iman percayanya untuk mengatakan bahwa “Yesus
adalah Tuhan”. Roh Kudus akan selalu memimpin orang percaya untuk
mempermuliakan Yesus. Inilah kasih karunia itu, bahwa setiap orang akan Tuhan
beri karunia (Yun : charismata, berasal
dari kata charis yang artinya kasih karunia). Pengakuan utama orang
yang dipimpin oleh Roh Allah adalah, “Yesus
adalah Tuhan”. Dan tidak mungkin ada orang yang dipenuhi Roh, namun
mengutuki atau menolak Yesus.
Melalui
Roh Kudus umat percaya dapat memperoleh bermacam-macam karunia rohani yang
semuanya adalah menjadi kesaksian akan kuasa Allah dan bukan untuk meninggikan
diri maupun menyatakan orang lain lebih rendah. Dalam
penjelasannya, Paulus menerangkan akan karunia-karunia Roh yang dimiliki
manusia yang adalah hasil pemberian Allah. Paulus juga mengingatkan bahwa
sekalipun manusia mendapat berbagai rupa-rupa karunia, namun semua itu di dapat
di dalam satu Roh, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang mengajar dan membimbing
manusia menghidupi karunia yang dia dapat untuk kebesaran nama Tuhan dan
kepentingan bersama. Paulus menambahkan bahwa dalam rupa-rupa pelayanan pun
hanya ada satu nama yang harus ditinggikan, yaitu Tuhan (yang dilayani), bukan
yang melayani. Manusia juga akan mendapat karunia untuk mengadakan perbuatan
ajaib (di luar kebiasaan atau kemampuan manusia biasa). Namun manusia sanggup
melakukan itu bukanlah karena dia hebat, melainkan karena Allah yang
mengerjakannya. Manusia memang dimungkinkan untuk menjadi perpanjangan tangan
Tuhan dalam menunjukkan kemuliaan-Nya, namun Paulus mengingatkan jemaat
Korintus agar ketika Allah mempercayakan karunia itu, mereka mencari pujian dan
keuntungan bagi diri mereka sendiri.
Karunia-Karunia Rohani Bagi Orang Percaya (ay. 7 – 11)
Roh
Kudus dinyatakan melalui bermacam-macam karunia rohani yang diberikan kepada
orang percaya. Penyataan Roh ini dimaksudkan untuk pembangunan dan pengudusan
jemaat. Penyataan Roh dinyatakan sesuai dengan kehendak Roh itu sendiri. Untuk
itu setiap orang percaya pasti memiliki karunia rohani yang Tuhan berikan
kepadanya seperti yang Paulus ungkapkan dalam ayat 7-10 ini. Dalam ayat 7,
Paulus menuliskan, “Tetapi kepada
tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.” Ada
9 karunia Roh yang dikatakan Paulus.
1. Kata-kata Hikmat. Kata-kata
hikmat akan diperoleh dan diucapkan oleh orang yang menerima Kristus dalam
hidupnya, mempelajari firman Tuhan dan merenungkannya dan buah dari doa kepada
Allah (1 Raj. 3:9; Yak. 1 : 5-6).
2. Kata-kata Pengetahuan.
Maksudnya, kata-kata yang diilhami oleh Roh Kudus yang menyingkap pengetahuan
tentang orang, keadaan dan bahkan kebenaran yang alkitabiah (Kis. 15:7-11; 1.
Kor. 14:24-25)
3. Iman. Iman yang
diberikan Roh Kudus untuk percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara besar
diluar kemampuan berfikir dan bertindak manusia (seperti : penyembuhan dan
penyelamatan dari bahaya yang mengancam nyawa).
4. Karunia-karunia untuk
Menyembuhkan. Karunia penyembuhan diberikan kepada jemaat untuk memulihkan
kesehatan jasmani dengan benar-benar mengandalkan nama Yesus (Kis. 3:6-8;
4:30). Sekalipun karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada
setiap orang, namun sebagai orang percaya mendoakan sesama yang dalam keadaan
sakit tetap menjadi tanggung jawab bersama. Tentu, ketaatan tetap menjadi kunci
utama dalam penganugerahan karunia ini (Yak. 5:14-16).
5. Kuasa untuk
Mengadakan Muzijat. Mengadakan muzijat yang dimaksud Paulus adalah melawan dan
mengalahkan kuasa kegelapan dan roh-roh jahat. Hal ini mengingatkan kita bagaimana
Yesus mampu memulihkan orang-orang yang
mengalami kerasukan iblis. Roh Kudus juga memberi karunia kepada orang percaya
untuk melawan dan mengalahkan roh-roh jahat yang mengganggu.
6. Bernubuat. Perihal
nubuat sebagai karunia Roh, Pertama, nubuat
merupakan karunia istimewa yang memungkinkan orang percaya untuk meneruskan
perkataan Allah di bawah dorongan Roh Kudus (1 Kor. 14:24-25). Kedua, nubuat berarti menyingkap keadaan
hati seseorang, memberi kekuatan, dorongan, penghiburan, peringatan dan hukuman.
7. Membedakan
Bermacama-macam Roh. Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh juga merupakan
karunia khusus yang dimiliki melalui karya Roh Tuhan yang mampu membedakan
ucapan yang benar berasal dari Roh Kudus atau bukan dengan jalan mengujinya (1
Kor. 14:29; 1 yoh. 4:1). Salah satu tantangan zaman bagi orang Kristen adalah
akan adanya mesias palsu (Mat. 24:5) yang siap menyesatkan.
8. Berkata-kata dalam
Bahasa Roh. Bahasa (Yun : Glossa) Roh yang dimaksud paulus adalah bahasa roh
yang dikenal di bumi seperti yang terjadi pada rasul-rasul di hari Pentakosta
(Kis. 2:4-6). Apabila seseorang mengatakan bahwa ia mampu berbahasa roh, namun
tidak mengabdikan dirinya kepada Kristus dan tidak percaya firman Tuhan, maka
pernyataan tersebut sudah pasti tidak berasal dari Roh kebenaran (1 Yoh. 4:1-3;
Mat. 24:11)
9. Menafsirkan Bahasa
Roh. Menafsir berarti mengartikan dan menerjemahkan sehingga orang yang
menerima karunia ini semakin mempermudah orang lain mengerti akan maksud Tuhan.
Tentu saja orang yang memiliki karunia untuk menafsirkan bahasa roh ini harus
tetap berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberi karunia untuk menafsirkannya.
Dan
masih ada banyak karunia-karunia yang telah dan akan Roh Kudus berikan lagi
kepada orang yang percaya kepada Kristus. Namun Paulus mengingatkan, sekalipun
jemaat memiliki berbagai keunggulan, kelebihan atau keistimewaan, perlu
disadari bahwa semua itu di dapat dari satu Roh yang sama, yaitu Roh Tuhan dan
tentu keistimewaan itu hendak dipakai untuk kemuliaan Tuhan dan kepentingan
bersama.
Banyak Karunia, Tetapi Satu di dalam Tuhan dan
untuk Kemuliaan-Nya (ay. 12 – 13)
Paulus menganalogikan karunia-karunia roh itu seperti tubuh
yang memiliki banyak sekali organ. Semua bagian tubuh memiliki keunggulan,
keistimewaan dan keunikannya masing-masing dan ketika semua difungsikan dengan
baik, maka pemilik tubuh itu akan bersukacita. Namun ketika ada satu organ
tubuh yang mengalami gangguan, maka otomatis semua organ akan mengalami
gangguan juga. Demikianlah Paulus menggambarkan hidup dalam Kristus. Di dalam
kepelbagaianlah kita dipersatukan di dalam Kristus. Di dalam Kristus, perbedaan
menjadi indah karena saling melengkapi dan mengisi. Di dalam Kristus tidak ada
lagi persoalan orang Yahudi, Yunani, budak, orang merdeka dan lain sebagainya,
karena semua orang percaya telah dibaptis menjadi satu tubuh dan minum dalam
satu Roh. Orang percaya berbeda secara jasmani (prinsip, pola pikir,
kebudayaan, kultur dll), namun satu secara rohani, yaitu di dalam Roh dan
kebenaran-Nya.
III.
Aplikasi
 Minggu ini kita akan merayakan hari Pentakosta yaitu hari turunnya Allah
dalam Roh-Nya yang kudus untuk menggenapi janji Yesus kepada para murid-Nya
saat Dia terangkat ke sorga. Roh Kudus menuntun mereka untuk keluar dari persembunyian dan rasa takut
mereka atas peristiwa yang menimpa Yesus. Kuasa Roh Kudus memberikan semangat
dan keberanian bagi murid-murid untuk memberitakan Kabar Baik kepada semua
orang. Secara fisik
keadaan para murid Tuhan Yesus tidak berubah tetapi secara spiritualitas mereka
benar-benar berubah. Para murid Tuhan Yesus juga dilengkapi oleh karunia-karunia Roh
sehingga mereka dapat melaksanakan peran mereka secara efektif. Sehingga sejak
peristiwa Pentakosta, para murid Tuhan Yesus berhasil dipakai oleh Allah untuk
mengumpulkan umat yang waktu itu jauh dari perasaan damai-sejahtera. Melalui
peristiwa Pentakosta, maka terbentuklah suatu komunitas jemaat yang dapat
mengalami perasaan damai-sejahtera dan pengampunan Allah di dalam Kristus, sehingga
ada 3000 orang yang menjadi percaya dan memberikan dirinya untuk dibabtis
(Kis.2:41).
 Pencurahan Roh Kudus memberi makna yang dalam bagi orang Kristen bahwa
Yesus tidak lagi hadir dalam bentuk daging, namun dalam Roh, sehingga
penyertaan-Nya tidak dibatasi oleh teritorial, waktu dan suasana. Fungsi utama Roh
Kudus adalah untuk menjadikan kita sebagai manusia yang
penuh harapan, penuh semangat dan gairah sebagai orang percaya.
 Turunnya Roh Kudus memberi jaminan bahwa kita akan selalu dalam
perlindungan-Nya dalam situasi dan kondisi apapun. Roh Kudus juga memberi
berbagai karunia/ talenta bagi setiap manusia. Tujuan Allah memberikan karunia/
talenta bagi kita adalah agar kita semakin mempermuliakan Tuhan dan karunia/
talenta itu hendak kita pakai untuk kepentingan bersama. Tuhan menginginkan
agar setiap jemaat-Nya menjadikan kelebihannya sebagai jalan untuk melayani
Tuhan, saling melengkapi, bukan untuk disombongkan. Sehingga pelayanan kepada
Tuhan semakin hari semakin baik. Kiranya pelayanan kita dalam kebesamaan mampu
kita wujudkan dengan, “Hendaklah kamu
selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal
saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai
sejahtera.” (Ef. 4:2-3). Tuhan Yesus memberkati. Amin.
C.Pdt. Polma
Hutasoit, S.Th
[1] Gnostik (Yun : Gnosis) berarti pengetahuan. Kaum
Gnostik memiliki keinginan yang sangat besar tentang keselamatan. Mereka
menggunakan pengetahuan untuk mengetahui asal-usul sorgawi dan menurut ajaran
mereka bahwa pengetahuanlah yang membawa manusia untuk memperoleh keselamatan.
Mereka tidak menerima adanya kuasa Roh untuk membawa dan menuntun manusia
menerima anugerah keselamatan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar