Kamis, 30 Juli 2015

Yeremia 31 : 31 – 34, "Hukum Yang Tertulis Dalam Hati"

KERANGKA  SERMON EVANGELIUM MINGGU 13 Oktober 2013
MINGGU XX SETELAH TRINITATIS (Ketritunggalan Allah/ Hasitolusadaon ni TUHAN)
Hukum Yang Tertulis Dalam Hati
Ev : Yeremia 31 : 31 – 34                                         Ep : Roma 10 : 4 – 13

I.                Pendahuluan
Perkataan yang mengatakan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk tidakah berlebihan. Meskipun Allah telah berulangkali menyelamatkan mereka dari berbagai penderitaan, namun tetap saja mereka sering mendukakan hati Tuhan dengan berbagai kejahatan. Akibatnya Tuhan memberi hukuman kepada mereka dengan membiarkan mereka dijajah oleh bangsa Babel. Namun meskipun demikian, Allah tidak meninggalkan mereka. Allah tetap memantau kehidupan umat-Nya dan selalu mengutus hamba-Nya ke tengah-tengah bangsa itu untuk menyatakan kuasa Allah dan menyuarakan pertobatan. Sama halnya dengan nabi Yeremia yang dipilih Allah menjadi perpanjangan lidah Tuhan kepada bangsa itu. Setelah sekian lama mereka menderita, maka Allah mengadakan perjanjian yang baru kepada bangsa-Nya itu. Allah mengambil inisiatif untuk memulihkan kehidupan bangsa-Nya, baik Israel maupun Yehuda. Allah juga menjanjikan pembaharuan bagi mereka. Dengan kasih, Allah akan mengampuni, memanggil, mengumpulkan, menyertai dan membawa mereka pulang ke tanah mereka serta memberkati mereka.

II.             Penjelasan Nats
Ø  Allah memperbaharui janji-Nya kepada keturunan Yakub/ Israel (ay. 31-32)
Seperti yang sudah kita pahami bahwa kaum Israel dan Yehuda adalah merupakan keturunan dari Yakub. Israel adalah nama baru bagi Yakub ketika dia bergumul melawan Allah dan manusia dan dia menang (Kej. 32:28). Anaknya ada 12 (kedua belas suku Israel). Namun kedua belas suku itu mengalami perpecahan (1 Raj. 12). Untuk itu, Allah mengadakan perjanjian yang baru kepada kedua kaum keturunan Yakub tersebut. Kepada Abraham, Ishak maupun Yakub, Allah telah menjalin perjanjian bahwa Allah akan memberikan keturunan yang banyak, tanah Kanaan menjadi milik mereka serta memberkati hidup mereka dan keturunan mereka. Dan perjanjian itu ditandai dengan perintah Tuhan kepada Abraham, yaitu melalui sunat, “Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; ……… maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal” (Kej. 17:10-13). Sementara bagi orang Israel yang telah Tuhan bawa dari tanah Mesir, Allah juga memberikan kesepuluh firman bagi mereka untuk dilakukan. Namun kesepuluh firman itupun tetap mereka ingkari. Mereka masih hidup dalam ketamakan dan menyembah berhala ketika Musa sedang pergi menemui Allah.
Meskipun Allah telah berulang kali menyelamatkan bangsa Israel dari penderitaan dan memerintakan mereka agar tetap mengikuti perintah-Nya, namun dalam kenyataannya bangsa Israel banyak mengalami kegagalan dalam melakukan perintah Allah. Banyak pelanggaran yang mereka lakukan, termasuk yang paling berat adalah ketika mereka menduakan Tuhan dengan menyembah allah lain (berhala). Karena pelanggaran inilah Allah mengijinkan mereka menanggung akibat perbuatan mereka dengan mengalami penderitaan di bawah penjajahan Babel. Namun Allah adalah Tuhan yang Mahakasih. Dia tidak membiarkan umat-Nya senantiasa hidup dalam penderitaan, sehingga nabi Yeremia dipakai Tuhan untuk menyuarakan pertobatan kepada bangsa itu. Nabi Yeremia juga menyampaikan janji Allah kepada mereka, yaitu Allah akan memulihkan kehidupan mereka. Pemulihan yang akan diterima oleh bangsa Israel mempertegas bahwa Tuhan Allah adalah Maha pengasih dan pengampun. Meskipun bangsa Israel harus mengalami penderitaan yang berat, itu semata-mata untuk menyadarkan mereka bahwa akibat dari menghianati Tuhan itu sangat berat. Dengan demikian, hanya kepada-Nyalah umat-Nya harus sujud.

Ø  Janji Tuhan yang tertulis di hati umat-Nya
Ketika janji Tuhan dengan bangsa Israel, melalui sunat (daging) dan hukum Taurat gagal dipertahankan bangsa itu, maka Tuhan mengambil inisiatif untuk mengubah hati dan sifat bangsa itu. Aku akan menaruh taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka”. Itu berarti Tuhan yang menanamkan Firman-Nya ke dalam hati bangsa-Nya, sehingga bangsa-Nya akan patuh kepada perintah-Nya. Tuhan yang membuat firman itu berakar dalam hati umat-Nya agar mereka patuh kepada perintah Tuhan. Tuhan menuliskan dalam hati sehingga bangsa itu tetap ingat akan perintah Tuhan itu. Firman Tuhan itu akan mendarah daging dalam kehidupan mereka.
Perjanjian tersebut benar-benar menjamin pengampunan terhadap dosa-dosa bangsa Israel serta mengikat dan mempererat hubungan antara Allah dan bangsa Israel. Allah yang berinisyatif untuk mempedulikan Israel, karena Allah sangat mengasihi bangsa-Nya. Dia tidak mau bangsa-Nya terus menderita. Sama halnya seperti orangtua yang baik yang walaupun anaknya selalu melawan, tetapi orangtua selalu mengajarkan yang baik serta mengharapkan anak itu bertobat dari kejahatannya. Orangtua pasti begitu sabar menunggu kapan anaknya bertobat. Karena orangtua tidak suka hidup anaknya menderita terus karena perbuatannya yang jahat. Apalagi kasih Allah kepada bangsa-Nya, tentu lebih besar dari kasih orangtua kepada anaknya. Demikianlah Allah sangat menginginkan supaya mereka mengalami perubahan dan menerima perjanjian yang baru yang Tuhan berikan kepada mereka.
Isi Perjanjian Baru itu adalah Taurat Tuhan disimpan dan dituliskan dalam hati orang-orang Israel. Ayat ini menegaskan bahwa hukum Taurat yang diturunkan di Sinai dan dipelihara serta dipelajari dalam bentuk huruf-huruf tertulis, akan ditanam dan ditulis dalam hati orang beriman. Ayat ini mengajarkan pada kita suatu transformasi hidup akibat pertobatan dan pengampunan yang Tuhan berikan pada anak-anakNya. hukum Taurat tidak lagi hanya sebatas tertulis di loh batu, namu telah terukir di hati setiap umat Tuhan, sehingga wujudnyata hukum Taurat itu kelihatan dari cara hidup orang Israel. Melalui perjanjian baru inilah pengampunan Allah akan Israel akan menjadi sukacita bagi segenap bangsa itu, sehingga pengenalan akan Tuhan semakin jelas. Jika mereka telah mengenal Tuhan semenjak mereka kecil, maka melalui janji Allah ini, maka mereka semakin mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang mampu membebaskan mereka dari segala penderitaan mereka. Dan yang lebih luar biasa lagi adalah ketika Tuhan mau menerima umat-Nya yang berdosa serta mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat-ingat dosa mereka.  

III.          Aplikasi
ü  Tuhan senantiasa dan terus-menerus menyertai ciptaan-Nya (Providensia Dei), yaitu dengan : 1) menjaga semua keberadaan dan memelihara semua yang telah diciptakan-Nya, 2) bekerjasama dengan ciptaan dalam setiap hal yang dilakukan, dan 3) mengarahkan ciptaan agar tetap berada dalam tujuan-Nya. Demikianlah Allah memelihara kita. Meskipun Tuhan mengijinkan pergumulan datang ke dalam hidup kita, namun Dia tidak membiarkan kita menghadapinya sendirian, tetapi Tuhan yang senantiasa memelihara kita sehingga kita mampu menghadapi pergumulan kita.
ü  Kita telah menerima kegenapan janji Tuhan, yaitu keselamatan yang telah dianugerahkan melalui karya Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Namun, kita justru sering tidak menghargai karya Tuhan tersebut, kita masih sering hidup dalam keinginan kita dan sering mendukakan hati Tuhan dengan pelanggaran-pelanggaran yang senantiasa kita lakukan. Dosa itu sering membuat hidup kita susah, tidak tenang, bahkan tantangan datang silih berganti. Untuk itulah firman Tuhan yang dibawa oleh nabi Yeremia ini menyapa kita untuk tetap bersandar pada firman Tuhan. Tuhan telah menuliskan perjanjian-Nya dengan kita di dalam hati kita melalui karya Roh Kudus. Hukum Taurat tidak lagi menjadi pengikat bagi kita, melainkan menjadi penuntun yang harus kita hidupi sebagai jalan melakukan kehendak Tuhan. Perjanjian baru itu telah nyata melalui penebusan dalam karya Kristus, sehingga kita beroleh hidup bersama dengan Dia. Untuk itu, mari kita terima dan hidupi perjanjian baru itu di dalam hidup kita dan dengan demikian, kita semakin menyadari pengampunan, pemeliharaan, hidup yang indah hanya ada ketika kita hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memberikati. Amin.


C.Pdt. Polma Hutasoit

3 komentar:

  1. Sangat Luarbiasa KasihNYA.bagi Israel ketika itu.juga buat kita sekarang.Namun Begitu sulit melakukannya(temporer),benar adanya kita harus berusaha sekuat kita dengan memohon PenyertaanNYA

    BalasHapus
  2. Tuhan tdk pernah membiarkan umatnya, dan meninggalkannya walaupun umatnya senantiasa melakukan kejahatan, krn allah kita adalah kasih

    BalasHapus
  3. Sulit memang melakukan tp mintalah kekuatan. d R.Paulus bilang latihlah dirimu beribadah.

    BalasHapus