KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 13
Oktober 2013
MINGGU XX SETELAH TRINITATIS (Ketritunggalan
Allah/ Hasitolusadaon ni TUHAN)
Hukum Yang Tertulis Dalam Hati
Ev : Yeremia 31 : 31 – 34 Ep : Roma 10 : 4 – 13
I.
Pendahuluan
Perkataan yang
mengatakan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk tidakah
berlebihan. Meskipun Allah telah berulangkali menyelamatkan mereka dari
berbagai penderitaan, namun tetap saja mereka sering mendukakan hati Tuhan
dengan berbagai kejahatan. Akibatnya Tuhan memberi hukuman kepada mereka dengan
membiarkan mereka dijajah oleh bangsa Babel. Namun meskipun demikian, Allah
tidak meninggalkan mereka. Allah tetap memantau kehidupan umat-Nya dan selalu
mengutus hamba-Nya ke tengah-tengah bangsa itu untuk menyatakan kuasa Allah dan
menyuarakan pertobatan. Sama halnya dengan nabi Yeremia yang dipilih Allah
menjadi perpanjangan lidah Tuhan kepada bangsa itu. Setelah sekian lama mereka
menderita, maka Allah mengadakan perjanjian yang baru kepada bangsa-Nya itu.
Allah mengambil inisiatif untuk memulihkan kehidupan bangsa-Nya, baik Israel
maupun Yehuda. Allah juga menjanjikan pembaharuan bagi mereka. Dengan kasih,
Allah akan mengampuni, memanggil, mengumpulkan, menyertai dan membawa mereka
pulang ke tanah mereka serta memberkati mereka.
II.
Penjelasan Nats
Ø Allah
memperbaharui janji-Nya kepada keturunan Yakub/ Israel (ay. 31-32)
Seperti yang sudah kita
pahami bahwa kaum Israel dan Yehuda adalah merupakan keturunan dari Yakub.
Israel adalah nama baru bagi Yakub ketika dia bergumul melawan Allah dan
manusia dan dia menang (Kej. 32:28). Anaknya ada 12 (kedua belas suku Israel).
Namun kedua belas suku itu mengalami perpecahan (1 Raj. 12). Untuk itu, Allah
mengadakan perjanjian yang baru kepada kedua kaum keturunan Yakub tersebut.
Kepada Abraham, Ishak maupun Yakub, Allah telah menjalin perjanjian bahwa Allah
akan memberikan keturunan yang banyak, tanah Kanaan menjadi milik mereka serta
memberkati hidup mereka dan keturunan mereka. Dan perjanjian itu ditandai
dengan perintah Tuhan kepada Abraham, yaitu melalui sunat, “Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus
disunat; ……… maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang
kekal” (Kej. 17:10-13). Sementara bagi orang Israel yang telah Tuhan bawa
dari tanah Mesir, Allah juga memberikan kesepuluh firman bagi mereka untuk
dilakukan. Namun kesepuluh firman itupun tetap mereka ingkari. Mereka masih
hidup dalam ketamakan dan menyembah berhala ketika Musa sedang pergi menemui
Allah.
Meskipun Allah telah
berulang kali menyelamatkan bangsa Israel dari penderitaan dan memerintakan
mereka agar tetap mengikuti perintah-Nya, namun dalam kenyataannya bangsa
Israel banyak mengalami kegagalan dalam melakukan perintah Allah. Banyak
pelanggaran yang mereka lakukan, termasuk yang paling berat adalah ketika
mereka menduakan Tuhan dengan menyembah allah lain (berhala). Karena
pelanggaran inilah Allah mengijinkan mereka menanggung akibat perbuatan mereka
dengan mengalami penderitaan di bawah penjajahan Babel. Namun Allah adalah
Tuhan yang Mahakasih. Dia tidak membiarkan umat-Nya senantiasa hidup dalam
penderitaan, sehingga nabi Yeremia dipakai Tuhan untuk menyuarakan pertobatan
kepada bangsa itu. Nabi Yeremia juga menyampaikan janji Allah kepada mereka,
yaitu Allah akan memulihkan kehidupan mereka. Pemulihan yang akan diterima oleh
bangsa Israel mempertegas bahwa Tuhan Allah adalah Maha pengasih dan pengampun.
Meskipun bangsa Israel harus mengalami penderitaan yang berat, itu semata-mata
untuk menyadarkan mereka bahwa akibat dari menghianati Tuhan itu sangat berat.
Dengan demikian, hanya kepada-Nyalah umat-Nya harus sujud.
Ø Janji Tuhan yang tertulis di hati umat-Nya
Ketika
janji Tuhan dengan bangsa Israel, melalui sunat (daging) dan hukum Taurat gagal
dipertahankan bangsa itu, maka Tuhan mengambil inisiatif untuk mengubah hati
dan sifat bangsa itu. “Aku akan
menaruh taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka”. Itu berarti Tuhan yang menanamkan Firman-Nya ke dalam hati bangsa-Nya, sehingga bangsa-Nya akan
patuh kepada perintah-Nya. Tuhan yang membuat firman itu
berakar dalam hati umat-Nya agar
mereka patuh kepada perintah Tuhan. Tuhan menuliskan dalam hati
sehingga bangsa itu tetap ingat akan perintah Tuhan itu. Firman Tuhan itu akan mendarah daging dalam kehidupan
mereka.
Perjanjian tersebut benar-benar menjamin pengampunan terhadap dosa-dosa bangsa Israel serta
mengikat dan mempererat hubungan antara Allah dan bangsa Israel. Allah yang
berinisyatif untuk mempedulikan Israel, karena Allah sangat mengasihi bangsa-Nya. Dia tidak mau bangsa-Nya terus menderita. Sama halnya seperti
orangtua yang baik
yang walaupun anaknya selalu melawan, tetapi orangtua selalu mengajarkan yang baik serta mengharapkan anak itu bertobat dari kejahatannya. Orangtua pasti begitu sabar menunggu kapan anaknya bertobat. Karena orangtua tidak suka hidup anaknya menderita terus
karena perbuatannya yang jahat. Apalagi kasih Allah kepada bangsa-Nya, tentu lebih besar dari kasih orangtua kepada
anaknya. Demikianlah Allah sangat menginginkan
supaya mereka
mengalami perubahan dan menerima perjanjian yang baru yang Tuhan berikan kepada
mereka.
Isi Perjanjian Baru itu adalah Taurat Tuhan disimpan dan dituliskan dalam hati orang-orang Israel.
Ayat ini menegaskan bahwa hukum Taurat yang diturunkan di
Sinai dan dipelihara serta dipelajari dalam bentuk huruf-huruf tertulis, akan
ditanam dan ditulis dalam hati orang beriman. Ayat ini mengajarkan pada kita
suatu transformasi hidup akibat pertobatan dan pengampunan yang Tuhan berikan pada anak-anakNya. hukum Taurat tidak lagi hanya sebatas tertulis di loh
batu, namu telah terukir di hati setiap umat Tuhan, sehingga wujudnyata hukum
Taurat itu kelihatan dari cara hidup orang Israel. Melalui perjanjian baru
inilah pengampunan Allah akan Israel akan menjadi sukacita bagi segenap bangsa
itu, sehingga pengenalan akan Tuhan semakin jelas. Jika mereka telah mengenal
Tuhan semenjak mereka kecil, maka melalui janji Allah ini, maka mereka semakin
mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang mampu membebaskan mereka dari segala
penderitaan mereka. Dan yang lebih luar biasa lagi adalah ketika Tuhan mau
menerima umat-Nya yang berdosa serta mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi
mengingat-ingat dosa mereka.
III.
Aplikasi
ü Tuhan senantiasa dan terus-menerus menyertai
ciptaan-Nya (Providensia Dei),
yaitu dengan : 1) menjaga semua keberadaan dan memelihara semua yang telah diciptakan-Nya, 2) bekerjasama dengan
ciptaan dalam setiap hal yang dilakukan, dan 3) mengarahkan ciptaan agar tetap
berada dalam tujuan-Nya.
Demikianlah Allah memelihara kita. Meskipun Tuhan mengijinkan pergumulan datang
ke dalam hidup kita, namun Dia tidak membiarkan kita menghadapinya sendirian,
tetapi Tuhan yang senantiasa memelihara kita sehingga kita mampu menghadapi
pergumulan kita.
ü Kita telah menerima
kegenapan janji Tuhan, yaitu keselamatan yang telah dianugerahkan melalui karya
Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Namun, kita justru sering tidak
menghargai karya Tuhan tersebut, kita masih sering hidup dalam keinginan kita
dan sering mendukakan hati Tuhan dengan pelanggaran-pelanggaran yang senantiasa
kita lakukan. Dosa itu sering membuat hidup kita susah, tidak tenang, bahkan
tantangan datang silih berganti. Untuk itulah firman Tuhan yang dibawa oleh
nabi Yeremia ini menyapa kita untuk tetap bersandar pada firman Tuhan. Tuhan
telah menuliskan perjanjian-Nya dengan kita di dalam hati kita melalui karya
Roh Kudus. Hukum Taurat tidak lagi menjadi pengikat bagi kita, melainkan
menjadi penuntun yang harus kita hidupi sebagai jalan melakukan kehendak Tuhan.
Perjanjian baru itu telah nyata melalui penebusan dalam karya Kristus, sehingga
kita beroleh hidup bersama dengan Dia. Untuk itu, mari kita terima dan hidupi
perjanjian baru itu di dalam hidup kita dan dengan demikian, kita semakin
menyadari pengampunan, pemeliharaan, hidup yang indah hanya ada ketika kita
hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memberikati.
Amin.
C.Pdt. Polma
Hutasoit
Sangat Luarbiasa KasihNYA.bagi Israel ketika itu.juga buat kita sekarang.Namun Begitu sulit melakukannya(temporer),benar adanya kita harus berusaha sekuat kita dengan memohon PenyertaanNYA
BalasHapusTuhan tdk pernah membiarkan umatnya, dan meninggalkannya walaupun umatnya senantiasa melakukan kejahatan, krn allah kita adalah kasih
BalasHapusSulit memang melakukan tp mintalah kekuatan. d R.Paulus bilang latihlah dirimu beribadah.
BalasHapus