KERANGKA SERMON EVANGELIUM
MINGGU INVOCAVIT (Berserulah KepadaKu)
17 Februari 2013
Matius 4
: 1 – 11
Setia Dalam Pencobaan
Setia Dalam Pencobaan
I.
Pendahuluan
-
Injil
Matius ditulis untuk ditujukan kepada komunitas Kristen Yahudi. Tujuannya untuk
menunjukkan kepada mereka bahwa Yesuslah Mesias yang dinubuatkan oleh
Perjanjian Lama. Itu sebabnya, kita menemukan beberapa peristiwa di sekitar
kelahiran dan kehidupan Yesus bahkan sampai kematian-Nya dikomentari oleh
penulis sebagai penggenapan Perjanjian Lama.
-
Pencobaan ini terjadi setelah Yesus
dibaptis dan setelah Penyataan Allah (Mat. 3:217). Pencobaan ini merupakan
persiapan Yesus untuk memulai pelayanan-Nya (sama seperti Musa dan Elia yang
berpuasa 40 hari 40 malam ketika Allah mempersiapkan mereka menjadi pemimpin
umat-Nya).
II.
Penjelasan
Nats
1.
Iblis selalu menyerang titik lemah (lapar dan haus) dan ia menyerang pada
saat yang tepat (ay 1-2).
Seorang yang bernama Arthur Wallis, dalam
bukunya yang berjudul ‘God’s Chosen Fast’ (Puasa Pilihan
Allah), menjelaskan ada 3 tahap yang dialami seseorang kalau melakukan puasa
jangka panjang (tanpa makanan sama sekali, tetapi minum air putih):
· Tahap I yang biasanya berlangsung
sekitar 2-3 hari (lamanya tahap-tahap ini bisa berbeda untuk tiap orang),
dimana orangnya merasa sangat lapar.
· Tahap II yang biasanya juga
berlangsung sekitar 5-8 hari, dimana orangnya tidak lagi merasa terlalu lapar,
tetapi merasa badannya lemas, kepalanya pusing dan ia malas untuk bergerak. Ini
dikatakannya sebagai bagian yang terberat dalam melakukan puasa jangka panjang.
· Tahap III. Puasa ini sangat beresiko dan
kalau puasa itu tetap diteruskan, bisa mengakibatkan kematian. Lamanya tahap III
ini tentu saja sangat berbeda untuk setiap orang. Dan tentu saja rasa lapar
yang diderita sangat luar biasa. Puasa yang dilakukan Yesus adalah puasa tahap
III.
Dari pengertian tentang ketiga tahap puasa
ini, tidak aneh/ tidak salah kalau dikatakan bahwa ‘setelah berpuasa
40 hari dan 40 malam, akhirnya laparlah Yesus’ (ay
2). Ini menunjukkan bahwa Yesus sudah sampai pada akhir dari tahap III.
Setan tentu juga tahu akan hal ini, dan ia
tahu bahwa pada saat itu Yesus sangat lapar, dan Ia harus makan kecuali Ia mau
bunuh diri. Pada saat itulah setan menyerang menggunakan roti!
2.
Ucapan iblis
sering terdengar seperti suara malaikat
a. Ayat 3 – 4
Ketika
Yesus sudah mencapai titik lapar yang luar biasa, maka iblis mencoba merayu
Yesus, "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini
menjadi roti." Iblis tahu betul akan kuasa yang dimiliki oleh Yesus dan
iblis tahu betul bahwa Yesus itu adalah Anak Allah, sehingga iblis mencoba
menggoda Yesus untuk menggunakan kuasa yang dimiliki Yesus. Namun Yesus dengan
tegas menjawab perkataan iblis dengan mengutip bagian akhir isi Ulangan 8:3, “manusia hidup
bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.” Di sini kita melihat pentingnya pengertian dan ingatan terhadap Firman
Tuhan. Firman Tuhan adalah senjata/ pedang Roh (Ef 6:17) yang harus kita gunakan pada saat setan menyerang. Perkataan
Yesus ini bukan berarti mengatakan bahwa roti itu tidak penting. Setiap orang
harus makan dan minum (manusia hidup bukan dari roti saja). Namun jangan sampai karena roti (makanan dan minuman) kita menjadi jatuh ke dalam pencobaan.
Melihat kondisi-Nya yang lapar dan haus, sebenarnya Yesus bisa saja menggunakan
kuasanya untuk menjadikan batu itu menjadi roti dan memerintahkan batu itu
untuk mengeluarkan air, namun Yesus selalu menggunakan kuasa yang Dia miliki
untuk kemuliaan Allah bukan untuk kesenangan-Nya dan bukan untuk
dipamer-pamerkan. Jadi maksud Yesus adalah: sekalipun tidak ada roti,
kalau Allah menghendaki Ia hidup, Ia akan hidup.
b. Ayat 5 – 7
Iblis juga paham benar dengan isi
Alkitab dan bahkan sering mengecoh kita karena iblis suka melegitimasi isi
Alkitab untuk membawa kita ke dalam dosa. Demikian juga kepada Yesus. Karena
Yesus menangkis cobaan iblis dengan firman Tuhan, maka iblis pun mencoba
mengutip firman Tuhan (Maz 91:11-12). Kalau pencobaan I mencobai Yesus supaya tidak percaya kepada
BapaNya, maka pencobaan II mencobai Yesus untuk terlalu ‘percaya’ kepada
BapaNya, sehingga mencari bahaya dengan cara meloncat dari bubungan Bait Allah.
Ayat 7 ini dikutip oleh Yesus dari Ulangan 6:16
yang jelas berhubungan dengan ajaran setan yang menyalahtafsirkan Mazmur 91:11-12 itu. Di sini kita
lihat lagi pentingnya mempelajari Firman Tuhan dan menghayatinya dengan baik (Kis
17:11). Kita membutuhkannya pada waktu kita mendengar pemberitaan Firman Tuhan
dari siapa saja.
c. Ayat 8 – 10
Jika kita membaca Yohanes 14:30 dan 16:11,
dengan jelas Yesus juga mengakui bahwa iblis memiliki kuasa di dunia dan tidak
membantahnya. Namun bukan berarti iblis itu menjadi pemilik atau penguasa
mutlak dunia ini. Penguasa/ pemilik alam semesta adalah Allah
(Maz 24:1-2), bukan setan! Allah tidak pernah kehilangan kontrol atas
seluruh alam semesta (Bnd. Maz. 103:19). Dari semua ini bisa disimpulkan
bahwa dalam menggoda, setan sering berdusta (bnd. Kej 3:4-5). Karena itu,
hati-hati dengan dusta setan yang menawarkan hal-hal yang indah kepada kita.
Apabila Yesus melakukan kehendak iblis, maka Yesus akan mendapatkan mahkota
tanpa salib. Kalau Yesus menggunakan cara yang seharusnya, maka Ia harus
menderita dan mati disalib, baru bisa mengumpulkan orang-orang untuk datang
kepadaNya. Tetapi dengan cara setan ini, Ia hanya perlu tunduk kepada setan,
dan seluruh dunia akan diberikan kepadaNya.
Namun Yesus malah mengusir setan
itu dan Yesus mengutip Ulangan 6:13. Ada
2 hal yang sangat perlu kita pahami dan pelajari dari sikap Yesus menghadapi
godaan iblis. Pertama, Dia selalu
mengutip firman Tuhan sebagai senjata-Nya.Tiga kali Ia diserang, dan tiga kali
Ia menggunakan Firman Tuhan untuk menangkis serangan setan. Kedua, Yesus tetap mengarahkan kita
untuk selalu menyembah Allah dan tunduk kepada Allah, bukan kepada godaan
iblis.
3. Iman
yang kuat akan memampukan kita mengenyahkan kuasa iblis yang hendak mengganggu
(Ayat 11)
Iman dan kesetiaan Yesus kepada
Allah dan firman-Nya telah mengalahkan iblis dan segala godaannya. Si iblis pergi. Dan atas kemenangan-Nya
melawan iblis, Allah mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk melayani Yesus.
III.
Aplikasi
1. Mengapa Yesus berpuasa
selama 40 hari 40 malam? Allah selalu memakai 40
hari sebagai periode waktu yang penting secara rohani untuk mempersiapkan
seseorang agar siap menjalankan misi Allah. Seperti :
* Musa yang berpuasa 40 hari 40 malam di gunung Sinai ketika
menerima 10 hukum Taurat (Keluaran 24:18, 34:28)
* Elia tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam ketika Allah
mempersiapkannya (1 Raja-raja 19:18)
Setiap orang Kristen juga perlu berpuasa, terkhusus
parhalado gereja saat mempersiapkan diri dalam pelayanan. Kita tidak perlu
melakukan seperti yang dilakukan Yesus, Musa atau Elia sampai 40 hari 40 malam.
Makna puasa bukan hanya persoalan berapa lama, namun seberapa kuat kita mampu
menahan godaan iblis saat kita sedang berpuasa.
2. Iblis akan selalu memanfaatkan peluang
sekecil apapun untuk menggoda iman manusia. Untuk itu perlu keteguhan hati dan
iman kepada Tuhan Allah untuk melawan kuasa iblis. Firman Tuhan menjadi senjata
dan pedang yang ampuh untuk melawan godaan iblis. Yesus sendiri menggunakan
firman Tuhan untuk melawan godaan iblis. Banyak tantangan hidup yang akan kita
hadapi, perlu ada penyerahan diri kepada Tuhan dan setia kepada-Nya. Minggu
Invokavit yang artinya “Setia dalam Pencobaan”. Berarti setia kepada Allah
dalam menghadapi setiap pergumulan hidup. Bujuk rayu iblis yang sangat manis
dan selalu membuat kita terbuai tidak akan mampu menguasai kita jika kita
berpegang pada perintah Tuhan. Ingat, Iblis pun
dapat menyamar menjadi "malaikat terang" (2 Kor. 11:14). Oleh karena itu, Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik (I Tes 5:21). Jangan melakukan sesuatu berdasarkan perasaan, pikiran,
kata-kata orang, atau apapun. Tetapi lakukanlah segala hal karena berdasarkan
firman Allah.
3. Dari peristiwa ini dapat kita ketahui
bahwa dalam diri setiap manusia ada 2 roh yang bekerja, yaitu Roh Kudus dan roh
iblis. Itulah cobaan hidup yang harus kita hadapi. Jika kita mampu mengalahkan
godaan iblis, maka yakinlah Tuhan yang akan memperlengkapi kita dengan segala
sesuatu yang terbaik bagi kita dan terbaik bagi-Nya. Malaikat-malaikat Tuhan
akan bersukacita dan bersorak-sorai merayakan kemenangan kita dan iblis akan
tertunduk lesu karena kegagalannya menghadapi iman kita yang teguh. Tuhan Yesus
memberkati dan meneguhkan iman kita. Amin...
Pemenang kehidupan adalah :
Orang yang mampu menyejukkan suasana
di tempat yang panas
Orang yang tetap manis di tempat yang
pahit
Orang yang tetap merasa kecil meskipun
telah menjadi besar
Orang yang tetap tenang di tengah
badai yang paling hebat
Dan
Orang yang selalu mengandalkan firman
Tuhan sebagai senjatanya mengarungi perahu kehidupan
C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar