Kamis, 16 Juli 2015

Matius 4 : 1 – 11 Setia Dalam Pencobaan

KERANGKA SERMON EVANGELIUM
MINGGU INVOCAVIT (Berserulah KepadaKu) 17 Februari 2013
Matius 4 : 1 – 11
Setia Dalam Pencobaan

I.                   Pendahuluan
-          Injil Matius ditulis untuk ditujukan kepada komunitas Kristen Yahudi. Tujuannya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Yesuslah Mesias yang dinubuatkan oleh Perjanjian Lama. Itu sebabnya, kita menemukan beberapa peristiwa di sekitar kelahiran dan kehidupan Yesus bahkan sampai kematian-Nya dikomentari oleh penulis sebagai penggenapan Perjanjian Lama.
-          Pencobaan ini terjadi setelah Yesus dibaptis dan setelah Penyataan Allah (Mat. 3:217). Pencobaan ini merupakan persiapan Yesus untuk memulai pelayanan-Nya (sama seperti Musa dan Elia yang berpuasa 40 hari 40 malam ketika Allah mempersiapkan mereka menjadi pemimpin umat-Nya).

II.                Penjelasan Nats
1.      Iblis selalu menyerang titik lemah (lapar dan haus) dan ia menyerang pada saat yang tepat (ay 1-2).
Seorang yang bernama Arthur Wallis, dalam bukunya yang berjudul ‘God’s Chosen Fast’ (Puasa Pilihan Allah), menjelaskan ada 3 tahap yang dialami seseorang kalau melakukan puasa jangka panjang (tanpa makanan sama sekali, tetapi minum air putih):
·   Tahap I yang biasanya berlangsung sekitar 2-3 hari (lamanya tahap-tahap ini bisa berbeda untuk tiap orang), dimana orangnya merasa sangat lapar.
·     Tahap II yang biasanya juga berlangsung sekitar 5-8 hari, dimana orangnya tidak lagi merasa terlalu lapar, tetapi merasa badannya lemas, kepalanya pusing dan ia malas untuk bergerak. Ini dikatakannya sebagai bagian yang terberat dalam melakukan puasa jangka panjang.
·  Tahap III. Puasa ini sangat beresiko dan kalau puasa itu tetap diteruskan, bisa mengakibatkan kematian. Lamanya tahap III ini tentu saja sangat berbeda untuk setiap orang. Dan tentu saja rasa lapar yang diderita sangat luar biasa. Puasa yang dilakukan Yesus adalah puasa tahap III.
Dari pengertian tentang ketiga tahap puasa ini, tidak aneh/ tidak salah kalau dikatakan bahwa setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya laparlah Yesus’ (ay 2). Ini menunjukkan bahwa Yesus sudah sampai pada akhir dari tahap III.
Setan tentu juga tahu akan hal ini, dan ia tahu bahwa pada saat itu Yesus sangat lapar, dan Ia harus makan kecuali Ia mau bunuh diri. Pada saat itulah setan menyerang menggunakan roti!

2.      Ucapan iblis sering terdengar seperti suara malaikat
a.       Ayat 3 – 4
Ketika Yesus sudah mencapai titik lapar yang luar biasa, maka iblis mencoba merayu Yesus, "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Iblis tahu betul akan kuasa yang dimiliki oleh Yesus dan iblis tahu betul bahwa Yesus itu adalah Anak Allah, sehingga iblis mencoba menggoda Yesus untuk menggunakan kuasa yang dimiliki Yesus. Namun Yesus dengan tegas menjawab perkataan iblis dengan mengutip bagian akhir isi Ulangan 8:3, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.” Di sini kita melihat pentingnya penger­tian dan ingatan terhadap Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah senjata/ pedang Roh (Ef 6:17) yang harus kita gunakan pada saat setan menyerang. Perkataan Yesus ini bukan berarti mengatakan bahwa roti itu tidak penting. Setiap orang harus makan dan minum (manusia hidup bukan dari roti saja). Namun jangan sampai karena roti (makanan dan minuman) kita menjadi jatuh ke dalam pencobaan. Melihat kondisi-Nya yang lapar dan haus, sebenarnya Yesus bisa saja menggunakan kuasanya untuk menjadikan batu itu menjadi roti dan memerintahkan batu itu untuk mengeluarkan air, namun Yesus selalu menggunakan kuasa yang Dia miliki untuk kemuliaan Allah bukan untuk kesenangan-Nya dan bukan untuk dipamer-pamerkan. Jadi maksud Yesus adalah: sekalipun tidak ada roti, kalau Allah menghendaki Ia hidup, Ia akan hidup.

b.      Ayat 5 – 7
Iblis juga paham benar dengan isi Alkitab dan bahkan sering mengecoh kita karena iblis suka melegitimasi isi Alkitab untuk membawa kita ke dalam dosa. Demikian juga kepada Yesus. Karena Yesus menangkis cobaan iblis dengan firman Tuhan, maka iblis pun mencoba mengutip firman Tuhan (Maz 91:11-12). Kalau pencobaan I mencobai Yesus supaya tidak percaya kepada BapaNya, maka pencobaan II mencobai Yesus untuk terlalu ‘per­caya’ kepada BapaNya, sehingga mencari bahaya dengan cara meloncat dari bubungan Bait Allah. Ayat 7 ini dikutip oleh Yesus dari Ulangan 6:16 yang jelas berhubungan dengan ajaran setan yang menyalahtafsirkan Mazmur 91:11-12 itu. Di sini kita lihat lagi pentingnya mempelajari Firman Tuhan dan menghayatinya dengan baik (Kis 17:11). Kita membutuhkannya pada waktu kita mendengar pemberi­taan Firman Tuhan dari siapa saja.

c.       Ayat 8 – 10
Jika kita membaca Yohanes 14:30 dan 16:11, dengan jelas Yesus juga mengakui bahwa iblis memiliki kuasa di dunia dan tidak membantahnya. Namun bukan berarti iblis itu menjadi pemilik atau penguasa mutlak dunia ini. Penguasa/ pemilik alam semesta adalah Allah (Maz 24:1-2), bukan setan! Allah tidak pernah kehilangan kontrol atas seluruh alam semesta (Bnd. Maz. 103:19). Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa dalam menggoda, setan sering berdusta (bnd. Kej 3:4-5). Karena itu, hati-hati dengan dusta setan yang menawarkan hal-hal yang indah kepada kita. Apabila Yesus melakukan kehendak iblis, maka Yesus akan mendapatkan mahkota tanpa salib. Kalau Yesus menggunakan cara yang seharusnya, maka Ia harus menderita dan mati disalib, baru bisa mengumpulkan orang-orang untuk datang kepadaNya. Tetapi dengan cara setan ini, Ia hanya perlu tunduk kepada setan, dan seluruh dunia akan diberikan kepadaNya.
Namun Yesus malah mengusir setan itu dan Yesus mengutip Ulangan 6:13. Ada 2 hal yang sangat perlu kita pahami dan pelajari dari sikap Yesus menghadapi godaan iblis. Pertama, Dia selalu mengutip firman Tuhan sebagai senjata-Nya.Tiga kali Ia diserang, dan tiga kali Ia menggunakan Firman Tuhan untuk menangkis serangan setan. Kedua, Yesus tetap mengarahkan kita untuk selalu menyembah Allah dan tunduk kepada Allah, bukan kepada godaan iblis.

3.  Iman yang kuat akan memampukan kita mengenyahkan kuasa iblis yang hendak mengganggu (Ayat 11)
Iman dan kesetiaan Yesus kepada Allah dan firman-Nya telah mengalahkan iblis dan segala godaannya.  Si iblis pergi. Dan atas kemenangan-Nya melawan iblis, Allah mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk melayani Yesus.

III.             Aplikasi
1.   Mengapa Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam? Allah selalu memakai 40 hari sebagai periode waktu yang penting secara rohani untuk mempersiapkan seseorang agar siap menjalankan misi Allah. Seperti :
*  Musa yang berpuasa 40 hari 40 malam di gunung Sinai ketika menerima 10 hukum Taurat (Keluaran 24:18, 34:28)
*    Elia tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam ketika Allah mempersiapkannya (1 Raja-raja 19:18)
Setiap orang Kristen juga perlu berpuasa, terkhusus parhalado gereja saat mempersiapkan diri dalam pelayanan. Kita tidak perlu melakukan seperti yang dilakukan Yesus, Musa atau Elia sampai 40 hari 40 malam. Makna puasa bukan hanya persoalan berapa lama, namun seberapa kuat kita mampu menahan godaan iblis saat kita sedang berpuasa.
2.    Iblis akan selalu memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk menggoda iman manusia. Untuk itu perlu keteguhan hati dan iman kepada Tuhan Allah untuk melawan kuasa iblis. Firman Tuhan menjadi senjata dan pedang yang ampuh untuk melawan godaan iblis. Yesus sendiri menggunakan firman Tuhan untuk melawan godaan iblis. Banyak tantangan hidup yang akan kita hadapi, perlu ada penyerahan diri kepada Tuhan dan setia kepada-Nya. Minggu Invokavit yang artinya “Setia dalam Pencobaan”. Berarti setia kepada Allah dalam menghadapi setiap pergumulan hidup. Bujuk rayu iblis yang sangat manis dan selalu membuat kita terbuai tidak akan mampu menguasai kita jika kita berpegang pada perintah Tuhan. Ingat, Iblis pun dapat menyamar menjadi "malaikat terang" (2 Kor. 11:14). Oleh karena itu, Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik (I Tes 5:21). Jangan melakukan sesuatu berdasarkan perasaan, pikiran, kata-kata orang, atau apapun. Tetapi lakukanlah segala hal karena berdasarkan firman Allah.
3.    Dari peristiwa ini dapat kita ketahui bahwa dalam diri setiap manusia ada 2 roh yang bekerja, yaitu Roh Kudus dan roh iblis. Itulah cobaan hidup yang harus kita hadapi. Jika kita mampu mengalahkan godaan iblis, maka yakinlah Tuhan yang akan memperlengkapi kita dengan segala sesuatu yang terbaik bagi kita dan terbaik bagi-Nya. Malaikat-malaikat Tuhan akan bersukacita dan bersorak-sorai merayakan kemenangan kita dan iblis akan tertunduk lesu karena kegagalannya menghadapi iman kita yang teguh. Tuhan Yesus memberkati dan meneguhkan iman kita. Amin...

Pemenang kehidupan adalah :
Orang yang mampu menyejukkan suasana di tempat yang panas
Orang yang tetap manis di tempat yang pahit
Orang yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar
Orang yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat
Dan
Orang yang selalu mengandalkan firman Tuhan sebagai senjatanya mengarungi perahu kehidupan


C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar