KERANGKA SERMON
EVANGELIUM MINGGU 14 APRIL 2013
MINGGU MISERICORDIAS DOMINI (Nyanyikanlah Kasih Setia TUHAN/
Sai Endehon ma Angka Asi ni Roha ni Jahowa)
Ev :
Matius 9 : 35 – 38 Ep
: Yehezkiel 34 : 11 – 16
I. Pendahuluan
v Matius Pasal 8 hingga pasal 9
menceritakan tentang berbagai mujijat yang dilakukan oleh Yesus. Ia
menyembuhkan berbagai penyakit (8:1-4; 8:5-13; 8:14-17; 9:1-8; 9:18-26;
9:27-31; 9:32-34), menyembuhkan orang yang kerasukan (8:28-34), mengalahkan
alam/ angin ribut (8:23-27). Mujijat itu diadakan Yesus agar setiap orang
mengenal betapa besar kasih Allah terhadap orang yang percaya kepada-Nya.
v Teks ini menunjukkan betapa Yesus sangat peduli terhadap umat-Nya.
Sebagai Gembala yang baik, Dia selalu memikirkan dan merencanakan yang terbaik
bagi domba-domba-Nya. Dan nats ini menerangkan bagaimana sikap dan tindakan
Yesus kala melihat domba-domba Allah hidup dalam keterpurukan dan jauh dari
Tuhan, sementara para gembala (hamba Tuhan) tidak peduli dengan domba (jemaat) nya.
II. Penjelasan Nats
Ø Menjadi Pelayan yang aktif (Ay. 35) : Dalam
pelayanan-Nya Yesus tidak pernah menunggu orang datang kepada-Nya, namun Dia
sendiri yang bergerak menemui orang-orang yang akan diajar-Nya. Setiap hari Dia
berjalan mengelilingi kota dan desa. Kota merupakan pusat aktivitas sosial,
politik dan ekonomi. Sementara desa merupakan tempat orang-orang yang bekerja
di ladang, yang senantiasa bekerja membanting tulang. Jadi pelayanan Yesus mencakup
seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang bulu. Dia selalu terjun langsung ke
dunia nyata orang-orang yang hendak dilayani-Nya dan berbaur dengan mereka. Kedatangan Yesus membawa pengharapan kepada mereka yang ada di kota
maupun desa, kaya maupun miskin,
dan bagi setiap orang yang rindu jamahan tangan-Nya (bagi orang yang sakit). Yesus mengunjungi seluruh
desa dan kota tanpa terkecuali dengan cara berkeliling.
Artinya, Yesus terus bergerak mengabarkan Injil ke tengah-tengah masyarakat.
Dia harus berpindah-pindah untuk mencapai sebanyak mungkin pendengar yang bisa
diraih-Nya. Yesus datang untuk memberitakan Injil tidak pada satu tempat,
tetapi pada tempat-tempat lain (Markus 1:38-39). Maka setiap
hari semakin banyak yang ikut berjalan mengikuti Dia karena mereka rindu
mendengar ajaran Tuhan. Dalam pelayanan-Nya ada 3 hal yang dilakukan Yesus,
yaitu:
1.
Mengajar di rumah-rumah ibadat : Sebagai seorang guru Yahudi (rabbi), Dia mempunyai kebiasaan beribadah pada hari
Sabat dan mengajar di rumah ibadat (sinagoge). Walaupun Yesus menyadari bahwa
rumah-rumah ibadat Yahudi dipenuhi dengan ajaran formalistik dan ritualistik,
penuh dengan orang munafik, namun Yesus tetap memanfaatkan peluang untuk
mengajar di situ. Satu hal yang perlu kita renungkan dengan perbuatan Yesus dalam
hal mengajar adalah adanya perubahan bagi orang yang mendengar-Nya. Pengajaran
ini membentuk perubahan sikap dan pola hidup orang yang menerima pengajaran. Ini
juga menjadi tantangan bagi kita, terkhusus hamba Tuhan, apakah pengajaran kita
atau perbuatan yang kita tunjukkan mampu mengubah orang lain agar seturut dengan
kehendak-Nya.?
2.
Memberitakan Injil Kerajaan Sorga
: Yesus Memberitakan Injil Kerajaan Sorga.
Kerajaan sorga dapat kita artikan sebagai suasana yang adil, aman, bebas,
sejahtera, damai, sukacita dan penuh kasih. Kedatangan Yesus adalah untuk
memberitakan Injil atau kabar sukacita. Injil yang diberitakan Yesus adalah
Injil Kerajaan Sorga. Injil Kerajaan Sorga adalah Injil tentang Kerajaan Allah
di mana Allah memerintah dan kehendak-Nya yang terjadi. Sehingga pesan Injil
Kerajaan Allah adalah panggilan untuk bertobat kepada Allah: “bertobatlah,
sebab Kerajaan Allah sudah dekat!” (Mat. 4:17). Dengan kedatangan Yesus,
Kerajaan Sorga telah datang. Kerajaan Sorga menjadi injil (kabar sukacita)
karena di dalamnya orang yang bertobat mendapatkan belas kasihan dari Allah. Karya
Yesus jelas dalam bentuk kasih dengan melepaskan “belenggu” orang-orang yang ketertindasan, kelemahan, penyakit, kesusahan, dan dosa. Tugas yang
sama juga sampai kepada kita, yaitu untuk memberitakan Injil Kerajaan Sorga
kepada setiap orang. Akan tetapi sebelum kita beritakan sudah barang tentu kita
hidupi terlebih dahulu apa yang hendak kita beritakan tersebut.
3.
Melenyapkan Penyakit : Pelayanan Yesus tidak hanya untuk memberi kesembuhan rohani, tetapi
juga kesembuhan fisik. Pemberitaan kerajaan sorga sering diikuti dengan
peristiwa penyembuhan. Ini juga sebabnya banyak orang yang berbondong-bondong
mengikuti Yesus, yaitu untuk melihat tanda-tanda atau mujizat yang
dikerjakanNya.
Ø Yesus Perhatian dan Peduli (ayt. 36) : “Melihat
keadaan
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka”. “Melihat”
berarti Yesus memperhatikan dan mengamati mereka baik yang di kota maupun yang
di desa. Yesus melihat telah terjadi
banyak dosa dan pelanggaran, penindasan, penipuan, kesengsaraan, ketidakpedulian
dengan sesama, hubungan dengan Tuhan yang semakin jauh dsb. Pada masa Yesus
melayani sebenarnya banyak para pelayan Tuhan yang seharusnya membimbing
kerohanian jemaat. Tugas mereka seharusnya adalah menggembalakan domba-domba
Allah, memberikan pengajaran tentang Tuhan, membela dan melindungi mereka dari
penindasan pemerintahan dan pajak yang tinggi serta mengusahakan kesejahteraan mereka.
Namun justru para gembala itu menelantarkan dan membiarkan domba-dombanya
menderita, sengsara, ditindas,
tersiksa dan hidup dalam kegelapan. Para
gembala/ hamba Tuhan itu menutup mata terhadap segala dosa dan kejahatan yang
dilakukan oleh umat Tuhan. Bahkan mereka juga menjadikan umat menjadi “domba
perahan” yang dimanfaatkan untuk kepentingan gembala itu sendiri. Situasi ini
sama dengan situasi yang dihadapi oleh nabi Yehezkiel, di mana pada masa itu
domba-domba Allah tercerai-berai karena tidak dipedulikan oleh para gembalanya
(Yehez. 34:11) yang asyik mementingkan
kepentingannya pribadi. Secara rohani mereka telah terlantar dan berjalan tanpa arah
(mengambil jalan masing-masing). Mereka bagaikan domba-domba yang dituntun oleh
orang buta. Buta akan fungsi mereka sebagai gembala yang telah dipanggil dan
dipilih Allah dan akibatnya banyak domba
yang terjerumus ke jurang dosa.
Ø Meminta pertolongan kepada Tuhan (ayt.
37-38). Melihat situasi itu Yesus, mengatakan kepada
para murid-Nya, “Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Dia sedang memposisikan orang banyak dalam analogi pertanian yaitu
sebagai tuaian. Orang banyak itu adalah panen yang banyak. Artinya, Yesus
sedang mengatakan bahwa mereka tidak kekurangan orang yang dilayani. Banyak
orang yang bisa dilayani. Yang menjadi masalah adalah kekurangan
pekerja/pelayan yang benar-benar
mau dan siap sebagai pelayan. Karena itu, Yesus mendorong
para muridNya untuk meminta kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Yesus sedang menunjuk pada Allah
sebagai tuan yang empunya tuaian. Allahlah yang mempunyai orang banyak itu
sebagai panen rohani. Keterpanggilan menjadi pelayan sebenarnya adalah
pekerjaan Allah yang memanggil,
memilih dan mengirimnya. Allahlah yang mempunyai jemaat,
bukan pelayan. Pelayan adalah pekerja, bukan pemilik. Allahlah pemilik dari
jemaat. Para murid diminta untuk meminta kepada Allah supaya mengirim pekerja
untuk pelayanan. Karena
para pemimpin Yahudi sudah gagal jadi gembala, kini yang dibutuhkan untuk
ladang (dunia) yang luas adalah pekerja. Jika demikian adanya,
sikap hati seperti apa yang perlu dimiliki oleh para pekerja?
a. Sikap hati rendah hati, karena ternyata kita bisa bekerja di ladangnya,
bukan karena inisiatif kita, tapi karena inisiatif Tuhan.
b.
Sikap bertanggungjawab,
karena sebagai utusan, kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh yang mengutus
dan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.
Banyak manusia milik Tuhan
di ladang (yaitu di dunia ini), yang pada waktunya perlu dituntun untuk berada
di bawah penggembalaan Sang Gembala yang Baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan
itulah yang dilakukan para pekerja. Jadi menuai artinya menuntun orang kepada
Sang Gembala yang Baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita memperhatikan
perikop berikutnya di pasal 10, kita membaca bahwa segera setelah pengajaran
ini, Yesus sendiri segera memilih dan mengutus 12 pekerja. Ini menunjukkan
bahwa Ia betul-betul berniat mengerjakan penuaian ini; Ia betul-betul serius
ingin membuktikan diriNya sebagai Gembala yang Baik. Dalam Yohanes 10 dikatakan
bahwa Ia memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Dan memang benar, Yesus telah
mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa umatNya, dan Ia telah bangkit dari
kematian untuk keselamatan kita.
III.
Aplikasi
ü Kita telah dipilih Allah
menjadi pekerja (parhalado) di ladang Tuhan untuk membawa domba Allah berjalan
mengikuti jalan Gembala kita yaitu Yesus Kristus. Untuk itu, mari kita hidupi
panggilan itu dan kita arahkan setiap jemaat untuk tetap berada di kumpulan
domba-domba Tuhan, jangan sampai ada yang keluar dari kumpulan. Sebagai
pekerja/ pelayan Tuhan, kita terlebih dahulu menunjukkan sikap tunduk kepada
Gembala kita, Yesus Kristus.
ü Yesus dalam pelayanan-Nya
sangat aktif dan tidak pernah tinggal diam menunggu jemaat mendatangi Dia,
namun Dia sendiri bergerak, berjalan mengelilingi kota dan desa untuk terjun
langsung ke dalam pergumulan umat-Nya, sehingga pelayanan-Nya menyentuh hati
orang-orang yang merasakan pelayanan-Nya. Pelayanan kita harus mencakup seluruh
aspek kehidupan jemaat dan tidak memandang status sosial dan ekonomi.
ü Yang Yesus ajarkan adalah
Injil dan kebenaran-Nya dan itu juga yang Dia lakukan. Hal ini juga perlu kita
teladani. Melakukan apa yang kita ajarkan/ katakan. Seorang Gembala adalah yang
peduli dan memiliki kasih, tanggung jawab, kerendahan hati, rela berkorban
untuk domba-dombanya dan bisa menjadi teladan. Dan sebagai domba, harus tunduk kepada
Gembalanya dan berjalan di jalan Gembalanya dengan sukacita.
ü Jika kita membaca lagu
Buku Ende No. 513 : 1-2, mengingatkan kita bahwa, “Tuaian memang banyak” artinya banyak yang hendak kita layani di
gereja kita. Untuk itu, mari kita hidupi panggilan kita sebagai pekerja dan
pelayan Tuhan di gereja ini dengan penuh tanggungjawab, kasih dan kepedulian
dan bersama-sama aktif memberitakan kebenaran Injil melalui perbuatan kita dan
pelayanan kita.
Tuhan
Yesus memberkati. Amin.
C.Pdt.
Polma Hutasoit, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar