KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 8 Februari 2015
MINGGU SEXAGESIMA (60 Hari Sebelum Paskah)
Ev : Yesaya 40 : 21 – 31 Ep : 1 Korintus
9 : 16 – 23 S.
Patik : 1 Petrus 5 : 7
Tuhan Memberi
Kekuatan Kepada Yang Lemah
I.
Pendahuluan
Kitab Yesaya terdiri dari 3 bagian utama, yakni Proto Yesaya (Pasal 1 –
39), Deutro Yesaya (40 – 55) dan Trito Yesaya (56 – 66). Pada pasal 40-55 firman Allah
dialamatkan kepada orang-orang buangan di Babel beberapa tahun sebelum kerajaan
Babel jatuh ke tangan Raja Persia, Koresy (538 sM). Bangsa Israel telah mengalami
penjajahan di negeri Babel karena keberdosaan mereka kepada Tuhan. Yesaya
diutus Allah untuk menguatkan, mengembalikan semangat hidup mereka serta
mengajak mereka untuk kembali berharap kepada Tuhan yang akan memulihkan status
mereka sebagai umat-Nya. Yesasa membawa berita sukacita, kabar keselamatan
serta penghiburan bagi mereka yang terbuang dan terjajah di Babel.
II.
Penjelasan Nats
1.
Mengenal dan Mengakui
Kuasa Tuhan (21 – 24)
v
Penderitaan yang
dialami bangsa di Babel memang tidak seberat yang mereka alami di Mesir. Mereka
masih bisa hidup dengan usaha mereka dan mencari nafkah di sana. Namun
penjajahan yang paling berat mereka rasakan adalah penjajahan rohani. Mereka
tidak bisa bebas menyembah TUHAN, mereka juga selalu menerima cemoohan dari
para penyembah berhala. Mereka mempertanyakan otoritas Allah sebagai Pembebas
mereka, sehingga membuat mereka semakin ragu kepada Allah. Bahkan
mereka menganggap mereka sudah dilupakan Tuhan (Yesaya 40:27). Secara iman mereka
mengalami degradasi dan kemerosotan. Untuk itulah Yesaya menyuarakan :
v
Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah
diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar
bumi diletakkan.? Yesaya mengajak bangsa
itu merenungkan kembali karya Allah dalam hidup mereka.
v
Yesaya membuka kembali
penglihatan, pendengaran, pengetahuan, pengertian dan pengenalan mereka
terhadap Allah :
-
Allah itu pencipta dan
pemilik bumi dan isinya yang digambarkan seperti belalang jumlahnya.
-
Ia membentangkan langit
seperti kain. Allah tidak hanya mencipta, tapi juga menguasainya dan mengendalikan pergerakan semua
ciptaan-Nya untuk menaungi manusia.
-
Dia membuat
pembesar-pembesar menjadi tidak ada. Sehebat-hebatnya manusia, dia tidak ada
apa-apanya dibanding Tuhan. Tuhan mampu membuat usaha mereka sia-sia dan Dia
akan melenyapkan siapa saja yang tidak berkenan bagi-Nya.
2. TUHAN
Tiada Banding-Nya (ay. 25 – 26)
v
“Dengan siapa hendak kamu samakan Aku”.? Pertanyaan ini menyadarkan bangsa Israel yang sudah ragu
kepada Tuhan. Karena seringnya mereka mendengar cemoohan yang mempertanyakan “Dimanakah Allahmu”.? membuat mereka
berfikir bahwa Tuhan itu tidak lagi mampu menolong mereka atau bahkan sudah
lupa kepada mereka. Allah yang Mahakudus itu tidak ada bandingannya dengan ilah
lain yang disembah orang Babel.
v
“Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah”. Yesaya meyakinkan bangsa itu bahwa Allah tidak sedang tidur
dan tidak tinggal diam akan persoalan mereka. Untuk itu, Allah akan segera
menolong mereka keluar dari keterpurukan dan membawa mereka kembali ke “rumah”
mereka.
3.
Pertolongan
Tuhan Kekal dan Ia Memberi Kekuatan Kepada Yang Lemah (ay. 27 – 31)
v
Tuhan itu kekal, berarti Dia tidak pernah berhenti
berkarya demi ciptaan-Nya. Ketika bangsa israel berfikir bahwa Allah telah mengabaikan
mereka, Yesaya mengatakan bahwa meskipun Tuhan itu mencipta bumi dari ujung ke
ujung, tapi Dia tidak akan pernah lelah atau lesu. Justru sebaliknya, dalam
kekekalan-Nya lah Dia memberi kekuatan bagi yang lemah serta menambah semangat
bagi yang tiada berdaya.
v
Penguatan itu akan diterima oleh orang-orang yang
setia menanti pertolongan dari Tuhan, bukan orang yang selalu mengandalkan
dirinya sendiri, bukan juga bagi orang yang gampang putus asa. Orang yang
menanti pertolongan TUHAN akan mendapat kekuatan baru. Pertolongan dari Allah
benar-benar akan mengubah kehidupan bangsa itu jika mereka yakin akan
pertolongan Tuhan. Mereka yang lemah akan dikuatkankan, sehingga mereka akan
kuat seperti burung rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya, yang
berlari tanpa lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Demikianlah Allah akan
memulihkan kehidupan mereka. Jadi pemulihan itu bukanlah semata-mata karena
kebaikan dan ketaatan mereka, namun adalah anugerah Tuhan bagi bangsa itu agar
mereka tetap percaya akan kuasa dan pertolongan Tuhan.
III.
Aplikasi
ü Tidak ada masalah tanpa jalan keluar. Untuk itu,
jangan menyerah, jangan putus asa seperti bangsa Israel dalam perikop ini. Mari
kita hadapi dan selesaikan masalah kita dengan keyakinan bahwa Tuhan campur
tangan memberi jalan terbaik bagi kita.
ü Bangsa Israel gagal
mempertahankan identitasnya sebagai bangsa pilihan karena mereka merasa bahwa
Allah telah menjauh dari mereka. Mereka gagal mengingat dan merenungkan segala
karya Tuhan dalam hidup mereka. Maka kita harus selalu menggantungkan
pengharapan dan keyakinan kita akan kuasa dan pertolongan Tuhan. Orang yang berharap kepada Tuhan
akan dijanjikan :
-
Kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan
kelemahan, penderitaan dan pencobaan.
-
Kemampuan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan, mereka bagai rajawali yang mampu menaklukkan badai, tidak
mengenal lelah apalagi putus asa (Filipi 4:13)
ü Ketika menghadapi cobaan dan penderitaan,
janganlah mata kita 100% tertuju kepada masalah itu, sehingga seluruh hidup
kita dikuasai oleh masalah itu, tetapi pandanglah kepada Tuhan yang jauh lebih
besar dan berkuasa atas masalah yang kita hadapi. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu” (1 Ptr. 5 : 7)
C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar