Jumat, 31 Juli 2015

Yesaya 40 : 21 – 31, "Tuhan Memberi Kekuatan Kepada Yang Lemah"

KERANGKA  SERMON EVANGELIUM MINGGU 8 Februari  2015
MINGGU SEXAGESIMA (60 Hari Sebelum Paskah)
Ev : Yesaya 40 : 21 – 31             Ep : 1 Korintus 9 : 16 – 23               S. Patik : 1 Petrus 5 : 7
Tuhan Memberi Kekuatan Kepada Yang Lemah

I.              Pendahuluan
Kitab Yesaya terdiri dari 3 bagian utama, yakni Proto Yesaya (Pasal 1 – 39), Deutro Yesaya (40 – 55) dan Trito Yesaya (56 – 66). Pada pasal 40-55 firman Allah dialamatkan kepada orang-orang buangan di Babel beberapa tahun sebelum kerajaan Babel jatuh ke tangan Raja Persia, Koresy (538 sM). Bangsa Israel telah mengalami penjajahan di negeri Babel karena keberdosaan mereka kepada Tuhan. Yesaya diutus Allah untuk menguatkan, mengembalikan semangat hidup mereka serta mengajak mereka untuk kembali berharap kepada Tuhan yang akan memulihkan status mereka sebagai umat-Nya. Yesasa membawa berita sukacita, kabar keselamatan serta penghiburan bagi mereka yang terbuang dan terjajah di Babel.
II.           Penjelasan Nats
1.      Mengenal dan Mengakui Kuasa Tuhan (21 – 24)
v  Penderitaan yang dialami bangsa di Babel memang tidak seberat yang mereka alami di Mesir. Mereka masih bisa hidup dengan usaha mereka dan mencari nafkah di sana. Namun penjajahan yang paling berat mereka rasakan adalah penjajahan rohani. Mereka tidak bisa bebas menyembah TUHAN, mereka juga selalu menerima cemoohan dari para penyembah berhala. Mereka mempertanyakan otoritas Allah sebagai Pembebas mereka, sehingga membuat mereka semakin ragu kepada Allah. Bahkan mereka menganggap mereka sudah dilupakan Tuhan (Yesaya 40:27). Secara iman mereka mengalami degradasi dan kemerosotan. Untuk itulah Yesaya menyuarakan :
v  Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan.? Yesaya mengajak bangsa itu merenungkan kembali karya Allah dalam hidup mereka.  
v  Yesaya membuka kembali penglihatan, pendengaran, pengetahuan, pengertian dan pengenalan mereka terhadap Allah :
-          Allah itu pencipta dan pemilik bumi dan isinya yang digambarkan seperti belalang jumlahnya.
-          Ia membentangkan langit seperti kain. Allah tidak hanya mencipta, tapi juga menguasainya  dan mengendalikan pergerakan semua ciptaan-Nya untuk menaungi manusia.
-          Dia membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada. Sehebat-hebatnya manusia, dia tidak ada apa-apanya dibanding Tuhan. Tuhan mampu membuat usaha mereka sia-sia dan Dia akan melenyapkan siapa saja yang tidak berkenan bagi-Nya.

2.      TUHAN Tiada Banding-Nya (ay. 25 – 26)
v  “Dengan siapa hendak kamu samakan Aku”.? Pertanyaan ini menyadarkan bangsa Israel yang sudah ragu kepada Tuhan. Karena seringnya mereka mendengar cemoohan yang mempertanyakan “Dimanakah Allahmu”.? membuat mereka berfikir bahwa Tuhan itu tidak lagi mampu menolong mereka atau bahkan sudah lupa kepada mereka. Allah yang Mahakudus itu tidak ada bandingannya dengan ilah lain yang disembah orang Babel.
v  “Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah”. Yesaya meyakinkan bangsa itu bahwa Allah tidak sedang tidur dan tidak tinggal diam akan persoalan mereka. Untuk itu, Allah akan segera menolong mereka keluar dari keterpurukan dan membawa mereka kembali ke “rumah” mereka.

3.      Pertolongan Tuhan Kekal dan Ia Memberi Kekuatan Kepada Yang Lemah (ay. 27 – 31)
v  Tuhan itu kekal, berarti Dia tidak pernah berhenti berkarya demi ciptaan-Nya. Ketika bangsa israel berfikir bahwa Allah telah mengabaikan mereka, Yesaya mengatakan bahwa meskipun Tuhan itu mencipta bumi dari ujung ke ujung, tapi Dia tidak akan pernah lelah atau lesu. Justru sebaliknya, dalam kekekalan-Nya lah Dia memberi kekuatan bagi yang lemah serta menambah semangat bagi yang tiada berdaya.
v  Penguatan itu akan diterima oleh orang-orang yang setia menanti pertolongan dari Tuhan, bukan orang yang selalu mengandalkan dirinya sendiri, bukan juga bagi orang yang gampang putus asa. Orang yang menanti pertolongan TUHAN akan mendapat kekuatan baru. Pertolongan dari Allah benar-benar akan mengubah kehidupan bangsa itu jika mereka yakin akan pertolongan Tuhan. Mereka yang lemah akan dikuatkankan, sehingga mereka akan kuat seperti burung rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya, yang berlari tanpa lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Demikianlah Allah akan memulihkan kehidupan mereka. Jadi pemulihan itu bukanlah semata-mata karena kebaikan dan ketaatan mereka, namun adalah anugerah Tuhan bagi bangsa itu agar mereka tetap percaya akan kuasa dan pertolongan Tuhan.

III.      Aplikasi
ü  Tidak ada masalah tanpa jalan keluar. Untuk itu, jangan menyerah, jangan putus asa seperti bangsa Israel dalam perikop ini. Mari kita hadapi dan selesaikan masalah kita dengan keyakinan bahwa Tuhan campur tangan memberi jalan terbaik bagi kita.
ü  Bangsa Israel gagal mempertahankan identitasnya sebagai bangsa pilihan karena mereka merasa bahwa Allah telah menjauh dari mereka. Mereka gagal mengingat dan merenungkan segala karya Tuhan dalam hidup mereka. Maka kita harus selalu menggantungkan pengharapan dan keyakinan kita akan kuasa dan pertolongan Tuhan. Orang yang berharap kepada Tuhan akan dijanjikan :
-          Kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan.
-          Kemampuan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, mereka bagai rajawali yang mampu menaklukkan badai, tidak mengenal lelah apalagi putus asa (Filipi 4:13)
ü  Ketika menghadapi cobaan dan penderitaan, janganlah mata kita 100% tertuju kepada masalah itu, sehingga seluruh hidup kita dikuasai oleh masalah itu, tetapi pandanglah kepada Tuhan yang jauh lebih besar dan berkuasa atas masalah yang kita hadapi. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Ptr. 5 : 7)


C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar