KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 23 November 2014
Minggu Akhir Tahun Gerejawi / Ujung Taon Huria
Ev : Yohanes 11 : 25 – 26 Ep : Yehezkiel 34 : 20 – 24
Roh Hikmat & Wahyu Mengenal
Allah
I.
Pendahuluan
Injil
Yohanes merupakan Injil yang ditulis oleh Yohanes anak Zebedeus, salah satu
dari duabelas murid Yesus. Dia banyak mencatat pelayanan Yesus di Yudea dan
Yerusalem yang tidak dituliskan oleh ketiga Injil lainnya. Yohanes menyatakan
dengan lebih sempurna tentang kepribadian sekaligus keilahian Yesus. Injil
Yohanes memberikan pernyataan teologis yang sangat dalam tentang “kebenaran” yang tergambar dan terlihat
dalam diri Yesus Kristus. Tujuan utama Injil Yohanes adalah “supaya
kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu
memperoleh hidup dalam nama-Nya (Yoh. 20 : 31).” Perikop
kita merupakan pembicaraan antara Yesus dan Marta di pinggir desa Betania (kira-kira 2 mil jauhnya dari Yerusalem). Nats ini menjadi
bukti nyata bahwa Yesus benar-benar Tuhan yang berkuasa tidak hanya di dunia
orang hidup, namun juga berkuasa atas kematian. Dengan membangkitkan Lazarus,
semua mata yang menyaksikan peristiwa itu tentu akan takjub akan kuasa yang
dimiliki Yesus. Pertanyaan yang diajukan Yesus bagi mereka yang menyaksikan
peristiwa itu dan bagi kita yang juga sering terperangah menyaksikan kebesaran
Tuhan, “Percayakah engkau akan hal ini.?”
II.
Penjelasan Nats
1.
Yesus adalah Kebangkitan dan Hidup (ay. 25)
Kedatangan
Yesus ke Betania bersama dengan para murid-Nya adalah karena mereka mendapat
kabar bahwa Lazarus mengalami sakit parah dari Maria dan Marta. Lazarus adalah
saudara dari Maria yang pernah meminyaki kaki Yesus, adik Maria bernama Marta.
Namun, Yesus tidak segera bergegas ke sana. Mereka pergi ke Betania setelah
Lazarus mati 4 hari sebelumnya, sementara banyak orang Yahudi yang datang untuk
memberikan penghiburan. Ketika Marta mendengar Yesus telah datang, maka ia
pergi menemui Yesus, sementara Maria tetap di rumah. Saat bertemu dengan Yesus,
Marta memberi pernyataan, “Tuhan,
sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ada sebuah
pengakuan iman yang luar biasa dari Marta. Begitu yakinnya ia kepada Yesus
bahwa Yesus punya kuasa untuk menyembuhkan penyakit Lazarus jika Ia datang
tepat waktu. Walaupun demikian, ia sama sekali tidak menyalahkan Yesus atas
keterlambatan-Nya, malah ia mengatakan, “Tetapi
sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu
yang Engkau minta kepada-Nya.” Tentu Marta mengungkapkan ini berdasarkan
pengalaman dan pengenalannya kepada Yesus, bukan perkataan orang yang putus
asa. Buktinya ketika Yesus mengatakan, “Saudaramu
akan bangkit.”, Marta menjawab, “Aku
tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Mendengar
pengakuan iman dari Marta, Yesus segera memberi jawaban sebagai respon iman
percaya Marta. Yesus berkata, “Akulah
kebangkitan dan hidup;.....” Misi Yesus ke dunia ini tidak
lain untuk memberikan hidup kepada orang yang percaya kepadaNya, yakni orang
yang ditebus oleh darahNya. Hidup yang diberikan Yesus tidak dapat dikurangi
atau diputuskan oleh kematian
jasmani. Hidup itu diperoleh melalui kematian, lalu sampai kepada kebangkitan
dan kemenangan. Kebangkitan hasil dari pada “hidup” itu. Jadi hidup yang
diberikan Yesus bukan hidup yang biasa saja, tetapi hidup rohani yang mengatasi
kematian jasmani.
2.
Yang Hidup dan Percaya pada Kristus yang Beroleh Hidup
Apakah
semua orang akan beroleh hidup itu.? Dengan jelas Yesus memberi jawaban, “barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya”. Inilah jaminan dan garansi yang
Yesus berikan kepada Marta dan setiap orang yang ingin beroleh kebangkitan dan
hidup itu. Hidup dan Percaya menjadi
kunci dan syarat utama yang Yesus berikan kepada pengikut-Nya. Benar memang
bahwa perbuatan tidak membawa manusia beroleh hidup itu, tapi iman/ percaya
(kepada Kristus). Akan tetapi, iman tidak akan sempurna jika tidak dibarengi
dengan perbuatan (Yak. 2 : 26). Sia-sialah percaya kepada Kristus, tp tidak
hidup dalam kebenaran yang Kristus ajarkan. Demikian sebaliknya, sia-sialah
menjalankan kebenaran yang Yesus ajarkan, namun tidak menerima Yesus sebagai
Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus sendiri bukan tanpa alasan membangkitkan
Lazarus dari kematian. Lazarus dibangkitkan, karena dia adalah orang yang
dikasihi Tuhan dan memiliki hubungan yang erat kepada-Nya, sehingga Tuhan
berkenan kepadanya (Yoh. 11 : 3). Tidak hanya untuk Lazarus, setiap orang yang
hidup dan percaya pada-Nya juga akan beroleh kebangkitan, meskipun ia sudah
mati. Tubuh yang dibangkitkan Allah dari kematian akan dipersatukan kembali
dengan jiwa dan rohnya yang telah terpisah selama penantian hari penghakiman/
parousia/ kedatangan Kristus yang kedua. Setidaknya ada 3 alasan yang
diungkapkan Alkitab mengapa kebangkitan itu penting.
1.
Manusia
yang utuh adalah manusia yang memiliki tubuh dan penebusan yang dilakukan
Kristus adalah penebusan yang utuh dan lengkap, termasuk tubuh.
2.
Tubuh
adalah Bait Roh Kudus (1 Kor. 6 : 19 – 20)
3.
Untuk
melenyapkan dosa sebagai musuh terakhir (melalui kematian tubuh) (1 Kor. 15 :
26), yang harus dikalahkan dengan
kebangkitan.
Ketika
orang percaya menerima kebangkitan dan tubuh yang baru, kita akan mengenakan
kekekalan sebagai tanda maut telah ditelan dalam kemenangan (1 Kor. 15 : 53 –
54). Dengan demikian :
1.
Orang
percaya akan memenuhi maksud Allah pada saat penciptaan,
2.
Orang
percaya dapat mengenal Allah seperti yang Ia inginkan (Yoh. 17 : 3)
3.
Allah
dapat mengungkapkan kasih-Nya kepada anak-Nya seperti yang dirindukan-Nya (Yoh.
3 : 16; Ef. 2 : 7; 1 Yoh. 4 : 8 – 16).
III.
Aplikasi
1.
Perjanjian Baru dengan tegas menyaksikan bahwa
sengat atau kuasa kematian itu telah dikalahkan dengan kebangkitan Yesus dari
antara orang mati. Kematian tidak lagi sesuatu yang sungguh menakutkan sebab
Yesus telah mati dan kemudian bangkit dari antara orang mati itu sebagai
Pemenang. Sebab itulah Paulus menyuarakan
kemenangan itu: Hai maut di manakah
kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? (1 Korintus 15:55). Sebab itu
gereja pun bermazmur bersama-sama Daud: sekalipun aku harus berjalan dalam
lembah kekelaman aku tidak takut. Maksudnya: sekalipun orang-orang percaya
harus mati dan masuk ke dalam kematian itu kita tidak akan takut lagi sebab
Kristus menemani kita melewati kematian yang gelap itu. Sebab jika kita hidup,
kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik
hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati
dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun
atas orang-orang hidup. (Roma 14:8-9). Baik hidup atau mati tidak dapat
memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus (Roma 8:38-39). Lebih
dalam dari itu Rasul Paulus mengatakan: Kristus dengan nyata dimuliakan di
dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia
ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. (Filipi 1:20-22).
2.
Hidup kekal atau hidup Allah yang ditawarkan
Yesus itu sudah boleh dirasakan dan dialami oleh orang-orang beriman sejak
sekarang di dunia ini. Kita tidak perlu menunggunya sesudah mati atau sekian
ribu apalagi jutaan tahun lagi. Mulai dari sekarang dan di tempat ini juga dan
sampai selama-lamanya kita sudah boleh merasakan sebagian hidup kekal atau
hidup Allah itu. Memang nanti pada saat kedatanganNya kembali, Dia akan menggenapi atau menyempurnakan hidup
kekal itu. Namun sekarang juga dan di dunia ini kita sudah boleh merasakan
hidup dalam dan bersama Allah yang kekal itu. Kita tidak harus menunggu mati
dulu agar dapat berjumpa dan bersekutu dengan Allah. Dalam hidup kita
sehari-hari kini pun kita sudah ada dalam Allah itu.
3.
Tuhan memanggil kita agar memanfaatkan waktu
kehidupan kita di dunia sebaik-baiknya dan sekaligus mempersiapkan diri kita
hidup dalam kekekalan kelak. Hidup di dunia ini, walaupun pendek, bukanlah
kesia-siaan atau tanpa makna. Tuhan menempatkan kita di dunia agar kita
mengambil bagian dalam pekerjaanNya berbuat baik dan benar serta berkarya
kasih. Kita dipanggil untuk membangun dan menanam dunia ini menjadi lebih baik.
Kita disuruh merancang masa depan kita dan bertanggungjawab atas hidup kita. Yesus telah menggaransi hidup semua orang dengan
darah-Nya yang mahal. Artinya keselamatan adalah milik semua orang, tepatnya
semua orang yang hidup dan percaya di dalam Kristus. Percayakah kita akan hal
ini.? Tuhan Yesus memberkati. Amin.
C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th
Wynn casino to open 24 hours a day beginning with limited
BalasHapusWynn Resorts said it 여수 출장샵 will 보령 출장마사지 be 수원 출장샵 opening 삼척 출장샵 24 충청남도 출장안마 hours a day starting with limited wagers on slot machines for non-casinos.