KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 15 Februari 2015
MINGGU ESTOMIHI (Tuhanlah Gunung Batu dan Kubu Pertahananku)
Ev : 2 Korintus 4 : 3 – 6 Ep : 2
Raja-raja 2 : 1 – 12 S. Patik : Matius 5 : 16
Terang Dari
Pengetahuan Tentang Kemuliaan Allah
I.
Pendahuluan
Tuhan telah memperlihatkan kemuliaan-Nya melalui Yesus Kristus. Terang
kemuliaan-Nya menyinari dan mengalahkan kegelapan. Paulus dalam pemberitaan
Firman Tuhan, menyatakan bahwa terang itulah yang membawanya untuk memberitakan
Injil. Paulus menyatakan bagaimana kerasulannya adalah kemurahan Allah yang
telah menyinari kehidupannya. Sehingga Paulus dalam nas ini memperlihatkan jati
diri sebagai pelayan dan menjadi hamba karena ketaatan kepada Kristus dan bukan
untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri sebagaimana yang dituduhkan oleh
para pemfitnah dan penipu (bnd. 2 Kor. 2:17). Salah satu tujuan Paulus menulis
surat 2 Korintus ini adalah untuk menantang dan menyingkap kebohongan
rasul-rasul palsu yang mencoba meruntuhkan wibawa kerasulannya. Paulus ingin
mempertegas motivasinya dalam pelayanan adalah untuk menyampaikan kabar
keselamatan bagi semua orang yang ingin melihat kemuliaan Tuhan dan ingin diselamatkan
oleh-Nya.
II.
Penjelasan Nats
1.
Ilah Zaman Membutakan
Manusia Untuk Melihat Terang Kemuliaan Tuhan (ay. 3 – 4)
v
Dalam pengalaman Paulus
untuk memberitakan Injil, banyak yang menolak. Maka Paulus memberi tanggapan
terhadap pemberitaan Injil yang telah disampaikannya: “Jika Injil
yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang
akan binasa”. Penolakan Firman Tuhan
adalah fakta kegelapan yang menyelimuti hati manusia, bahwa ilah-ilah zaman
telah membutakan pikiran mereka untuk melihat kemuliaan Allah. Selubung yang
menutupi mata rohani dan pikiran tidak hanya kepada orang yang tidak hanya
kepada orang-orang yang tidak percaya, tetapi dapat juga menyelubungi orang
yang telah menyatakan dirinya Kristen.
v
Ilah zaman menunjuk
kepada iblis yang memegang kuasa atas banyak ruang lingkup hidup manusia.
Kerajaannya bersifat sementara, bersyarat (pengabdian), yang akhirnya akan mengalami
kebinasaan bersama dengan pengikutnya (bd. Yoh. 12 : 31; 14 : 30; 16 : 11; Ef.
2 : 2; 1 Yoh. 5 : 19).
2. Terang
Kemuliaan Allah Nyata dalam Yesus Kristus (ay. 5)
v
Paulus menegaskan bahwa yang dia beritakan adalah
Injil, yaitu kabar sukacita, berita keselamatan di dalam Yesus, Yesus yang
memberi jaminan tempat yang penuh kemuliaan dalam Kerajaan-Nya bagi yang mau
percaya pada-Nya. Jadi, Paulus sama sekali tidak punya maksud untuk mengkhotbahkan
mengenai dirinya sendiri. Bahkan pelayanan yang dia lakukan untuk semua orang
merupakan bagian dari kehendak Yesus, yang dilakukannya dengan penuh ketulusan,
tanpa ada unsur paksaan.
v
Paulus ingin mengajarkan apa yang pernah dikatakan
Yesus, “Barangsiapa
telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”. Paulus tidak
mengatakan, “Lihatlah dan ikutlah aku”, namun
dia mengatakan, “Lihatlah dan
ikutlah Tuhan Yesus”. Di dalam Yesuslah terang kemuliaan Allah itu
terpancar.
3.
Terang Dari
Allah Mengalahkan Kegelapan {Kerajaan Iblis} (ay. 6)
v
Yesus mengatakan bahwa pengikut-Nya adalah terang
dunia (Mat. 5 : 14). Ketika banyak orang berpikir bahwa salib Kristus merupakan
penderitaan yang tak berkesudahan, salib tidak dapat membuat orang bahagia,
Paulus memberi penjelasan bahwa orang Kristen harus mengimani bahwa salib
Kristus merupakan keselamatan dan mampu memberikan kehidupan yang kekal. “Dalam gelap terbitlah terang”. Jika banyak orang
beranggapan salib adalah kutukan, Paulus menjelaskan bahwa salib adalah sumber
kehidupan, sumber kemenangan, sumber kebahagiaan bagi yang mau memikulnya.
Hidup dan berjalan dalam terang itu berarti hidup dan berjalan dalam Kristus
karena di dalam Kristuslah kita beroleh terang dari pengetahuan tentang
kemuliaan Allah.
III.
Aplikasi
ü Tugas dan tanggungjawab kita
adalah mampu menunjukkan identitas kita sebagai pengikut Kristus di
tengah-tengah dunia seperti yang Yesus perintahkan : “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang
di sorga.” (Matius 5 : 16).
ü Terang kemuliaan Tuhan yang nyata
dalam diri Yesus menjadi sumber keselamatan kita. Yesus telah mengalahkan maut
dan kegelapan, di mana kemenangan ini menjadi jaminan bagi orang percaya untuk
beroleh kehidupan kekal. Maka, hidup di dalam dan bersama Yesus adalah jalan
satu-satunya untuk beroleh terang kemuliaan Tuhan dan keselamatan kekal. Maka
prinsip hidup kita sebagai anak-anak terang adalah, “Tuhanlah Gunung Batu dan Kubu Pertahananku.” Yang percaya yang menang, yang
percaya yang senang.
C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar