Jumat, 31 Juli 2015

Roma 8 : 26 – 30, "Allah Bekerja Mendatangkan Kebaikan Bagi Orang Percaya"

KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 27 Juli 2014
Minggu VI Setelah Trinitatis (Ketritunggalan Allah/ Hasitolusadaan Ni TUHAN)
Ev  :  Roma 8 : 26 – 30                               Ep  : Mazmur 119 : 129 – 136
Allah Bekerja Mendatangkan Kebaikan Bagi Orang Percaya

I.              Pendahuluan
Jika kita membaca dari permulaan pasal 8, Rasul Paulus menegaskan bahwa kita yang telah dimerdekakan oleh Kristus dari kuasa dosa supaya kita tidak lagi hidup oleh daging, tetapi kita hidup oleh kuasa Roh Allah yang menjadikan kita anak-anak Allah. Walaupun kita masih hidup dalam tubuh yang fana, namun kita telah menerima Roh yang memimpin kita kepada kehidupan sesuai dengan janji-janji Allah. Hidup di dalam Roh Allah, tidak lagi hidup dalam ketakutan yang walaupun kita menghadapi banyak tantangan. Untuk itu, manusia perlu memohon pertolongan Allah melalui doa. Doa merupakan nafas orang percaya. Doa juga merupakan alat komunikasi kita kepada Allah. Dengan doa kita bisa memuji Tuhan, bersyukur, memohon pertolongan, menyampaikan permintaan, memohon ampunan akan dosa kita, dan perekat bagi hubungan Tuhan dengan manusia. Dalam kelemahan kita, Roh Kudus akan memampukan kita, sebab kasih Allah dicurahkan dalam hidup kita melalui Roh Kudus. Dalam nats ini Paulus mengajarkan bagaimana karya Roh Kudus dalam menolong dan memampukan orang percaya untuk datang kepada Allah serta mengajar orang percaya itu untuk berdoa dan menggantungkan harapannya pada Allah. Orang percaya perlu dan harus memiliki pengharapan bahwa Allah telah menyediakan masa depan yang kekal bagi yang setia pada-Nya. Tuhan senantiasa bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang setia dan percaya pada-Nya.

II.           Penjelasan Nats
  1. Roh Kudus Memampukan Orang Percaya Untuk Berdoa (ay. 26 – 27)
Berdoa adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah untuk kebaikan kita sendiri, yaitu untuk melatih iman percaya kita agar tidak menjadi malas dan lemah. Ada enam alasan mengapa kita perlu berdoa. Pertama, doa membakar hati kita dengan kemauan untuk mencari, mengasihi, dan melayani Allah, serta mencari pertolongan-Nya di dalam hidup kita. Kedua, doa melatih kita untuk membuka rahasia dan keinginan hati kita kepada Allah tanpa perlu merasa malu. Ketiga, doa melatih kita untuk mensyukuri apa yang sudah kita terima dari Allah. Di dalam doa hati kita datang dengan pengucapan syukur dan terima kasih karena semua yang kita terima berasal dari Allah. Keempat, doa membimbing kita untuk merenungkan kebaikan Allah karena Ia telah menjawab doa kita. Kelima, doa menghasilkan suka cita yang lebih besar karena hal-hal yang kita terima melalui doa. Keenam, doa berfungsi sebagai konfirmasi yang bersifat pribadi terhadap pemeliharaan (providensi) Allah, bahwa Allah adalah Allah yang tidak pernah gagal menolong kita.
Manusia tidak mampu menciptakan iman untuk dirinya sendiri. Roh Kudus yang menciptakan iman di dalam kehidupan orang percaya tersebut. Jadi, Roh Kuduslah yang memungkinkan manusia untuk berdoa kepada Allah. Jika kita bandingkan dengan karya Kristus di dalam doa maka dapat dikatakan bahwa Kristus, dengan karya penebusan-Nya, membuka jalan untuk kita berdoa sedangkan Roh Kudus memampukan kita berjalan di jalan doa tersebut. Allah mengutus Roh Kudus untuk menolong kita berdoa dengan benar dan mengangkat beban-beban kita. Ia adalah Rekan di dalam menanggung beban-beban kita.
Ada tiga peran Roh Kudus di dalam doa.
1.      Roh Kudus mengajar pikiran kita apa yang seharusnya kita minta di dalam doa. Di sini peranan Roh Kudus dibandingkan dengan peranan-Nya di dalam memberikan pencerahan kepada kita untuk memahami Alkitab. Roh Kudus memberi kita pengertian tentang apa yang seharusnya boleh dan layak kita doakan, serta bagaimana seharusnya kita berdoa.
2.      Roh Kudus menggerakkan hati kita untuk berdoa. Roh Kudus bukan hanya memberikan pengertian yang benar kepada kita tetapi Ia juga mendorong hati kita untuk mau berdoa. Di sini kita melihat bahwa Roh Kudus membimbing hati dan pikiran kita agar dapat berdoa dengan benar. Roh Kudus inilah yang kemudian menimbulkan di dalam diri kita keyakinan, keinginan, dan keluh kesah kepada Allah. Keluhan-keluhan yang diucapkan di bawah pimpinan Roh Kudus inilah yang disebut keluhan yang tak terucapkan.
3.      Ia mengilhami doa-doa kita dengan kesungguhan dan ketekunan. Kesungguhan dan ketekunan untuk berdoa merupakan ciri-ciri dari doa-doa Kristen. Roh Kuduslah yang mempengaruhi hati kita dengan kesungguhan dan ketekunan sehingga doa-doa kita sampai ke surga.

  1. Allah Turut Bekerja dalam Segala Sesuatu Untuk Mendatangkan Kebaikan (ay. 28)
Mendatangkan kebaikan tentunya bagi mereka yang senantiasa percaya pada-Nya dan yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil. Tuhan memanggil kita adalah dengan panggilan yang kudus (2 Tim. 1:9). Yang telah dipanggil harus hidup dalam panggilan itu, yakni hidup dalam bimbingan Roh dan bukan lagi mengikuti keinginan dosa.
Dari sinilah kita dapat memahami bahwa: “bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”. Kata “turut bekerja” berarti Allah memelihara segala sesuatu sehingga semuanya berjalan dengan sesuai dengan kehendakNya. Roh Kudus akan bekerja menuntun kita untuk mengubah hidup menjadi serupa dengan Kristus. Tuhan hadir dalam kehidupan kita untuk mendatangkan kebaikan bukan kesusahan ataupun penderitaan. Namun demikian, sekalipun kita akan melalui kesusahan dan penderitaan, kita sedang berjalan menuju kebaikan yang dirancangkan oleh Allah dalam kehidupan kita dengan kasih setia-Nya. Maka kita akan menyadari bahwa apapun yang boleh terjadi, ada penyertaan Tuhan yang memimpin kita kepada kebaikan. Sehingga jangan lari, mengeluh, takut terhadap masalah dan realita yang ada di hadapan kita, sebab Tuhan tidak akan membiarkan anak-anakNya berjalan sendiri.
Dengan kata lain segala sesuatu berasal dari Allah, dikerjakan oleh Allah dan untuk kemuliaan nama Allah. Dengan begitu orang-orang yang mengasihi Allah tetap melihat dan menghadapi segala sesuatu secara positif, walaupun tantangan hidup sangat berat dan doa yang tidak lagi terucapkan, Roh Kudus akan memampukan kita berjalan dengan iman bukan dengan penglihatan (orang yang tekun berdoa tidak akan mudah putus asa).
Bagi orang-orang pilihanNya janji Tuhan itu akan selalu menjadi jaminan dalam hidup, karena Tuhan selalu mengarahkan kehidupan kita dengan teratur, sesuai denga rencana agungNya. Cara Allah mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya:
1.      Dengan bekerja secara UTUH dalam setiap kemelut hidup orang-orang yang mengasihi-Nya. Cara ini sangat menguatkan bagi setiap orang percaya yang pasti memiliki persoalan hidup. Namun melalui kesulitan maupun tantangan, Allah sedang membiarkan kita dibentuk menjadi orang-orang yang kuat iman dan Allah akan bekerja melalui Roh-Nya untuk menguatkan umat-Nya.
2.      Dengan bekerja secara AKTIF dalam setiap kemelut hidup orang-orang percaya yang mengasihi-Nya. Orang-orang yang mengasihi Allah akan melihat bahwa Allah selalu bekerja dalam segala keadaan dan peristiwa-peristiwa yang dialami umat-Nya. Allah mempunyai rencana yang mendatangkan kebaikan. Rencana ini berlaku terbatas, tidak untuk umum. HANYA bagi mereka yang mengasihi Allah.
Tidak ada yang dapat merugikan mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah. Sebaliknya, segala hal yang menimpa mereka akan membantu mereka untuk mencapai keselamatan karena hal itu meneguhkan iman dan mengikat mereka erat-erat pada Kristus. Ialah yang membuat segala sesuatu mendatangkan kebaikan karena Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.

  1. Orang – Orang yang Dari Semula Dipilih Untuk Diselamatkan Tuhan (ay. 29 – 30)
Ketika Allah selesai menciptakan langit, bumi serta isinya, maka Ia melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Namun manusia merusak kebaikan ciptaan itu semenjak jatuh ke dalam dosa. Manusia sendiri harus dibuang dari Taman Eden. Namun, bukan berarti Allah meninggalkan manusia, Ia tetap mengingikan agar semua manusia itu beroleh hidup kekal. Bahkan tujuan utama pengutusan Yesus adalah agar setiap orang yang percaya beroleh hidup kekal dan orang yang tidak percaya agar mau percaya kepada Allah. Untuk itu Yesus datang untuk dunia, Yesus datang untuk semua orang, dan Yesus ingin menyelamatkan semua orang. Melalui kedatangan Yesus, manusia bisa memutuskan untuk mengikut Dia menuju keselamatan kekal. Namun Allah tidak menciptakan manusia seperti robot yang hanya bergerak ketika dikendalikan oleh tuannya. Allah member kehendak bebas bagi manusia agar manusia bisa memilih jalan hidupnya. Sehingga mereka yang telah Tuhan pilih sejak semula, ditentukan sejak semula serupa dan segambar dengan Tuhan di mana Anak-Nya menjadi yang sulung di atara banyak saudara. Mereka yang telah Tuhan pilih dan tentukan dari semula yaitu senantiasa setia dalam iman percayanya akan dibenarkan dan dipermuliakan Allah menjadi anak-anak dalam Kerajaan-Nya. Jadi yang berhak untuk memutuskan siapa yang akan Tuhan selamatkan hanyalah Dia sendiri menurut ukuran dan standard Tuhan tanpa ada satu orangpun yang sanggup mengintervensi Dia.

III.        Aplikasi
1.  Adalah kemustahilan ketika orang mengaku pengikut Kristus jika tidak mengikat komunikasi dengan Dia di dalam doa. Karena bukti kedekatan kita dengan Tuhan terlihat dari seberapa rajin dan rutinnya kita berdoa. Doa kita adalah doa yang ditujukan kepada Allah melalui perantaraan Anak-Nya, Yesus Kristus, di mana kita memohon bantuan Roh Kudus untuk mengajari dan menolong kita dalam menjalin hubungan dengan Allah. Tuhan Yesus memberkati. Amin..

C.Pdt. Polma Hutasoit, S.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar