Kamis, 30 Juli 2015

Matius 3 : 1 – 12, "Persiapkanlah Jalan Untuk Tuhan"

KERANGKA  SERMON EVANGELIUM MINGGU 22 Desember  2013
MINGGU ADVENT IV
Ev : Matius 3 : 1 – 12                                    Ep : Yesaya 11 : 1 – 10
Persiapkanlah Jalan Untuk Tuhan

I.              Pendahuluan
Kisah tentangYohanes Pembaptis dicatat di empat Injil yaitu di Matius 3, Markus 1:1-8, Lukas 3 dan Yohanes 1:19-28. Yohanes Pembaptis adalah orang yang dipilih Tuhan untuk mempersiapkan jalan kedatangan Yesus. Ia adalah putra Zakaria dan Elizabeth sepupu Maria. Ia diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yang membapatis orang Israel. Masa kecil dia tidak banyak diketahui kecuali bahwa ketika ia di dalam kandungan ibunya, Alkitab mencatat bahwa ia melonjak kegirangan ketika Maria datang mengunjungi ibunya Elizabeth. Pada umur 27 tahun, ia muncul sebagai pengkhotbah yang berseru-seru di padang gurun. Selanjutnya ia dipenjara dan dipenggal kepalanya karena ia mengecam perkara Herodes Antifas yang mengambil istri sepupunya yang bernama Herodias. Yohanes Pembaptis bukanlah Rasul Yohanes, tetapi ia adalah orang yang menyiapkan kedatangan Yesus yang pertama kali dengan 3 cara, yaitu: Memberitakan pertobatan, Menyiapkan umat untuk kedatangan Tuhan dan Bersaksi dan mengajarkan tentang Tuhan Yesus.

II.           Penjelasan Nats
Ø  Yohanes Menyuarakan Pertobatan
 Bertobatlah. Makna dasar dari pertobatan (Yun : Metanoeo) adalah berbalik. Berbalik yang dimaksud adalah  meninggalkan kehidupan yang lama (kejahatan dan dosa) dan berjalan menuju arah yang berlawanan yaitu arah yang terang di dalam Tuhan. Keputusan untuk berbalik dari dosa menuju kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut hal menerima Yesus bukan hanya sebagai Juruselamat dari hukuman dosa, melainkan juga sebagai Tuhan atas kehidupan kita. Jadi, pertobatan meliputi pergantian penguasa, yaitu dari penguasaan iblis (Ef. 2:2) kepada penguasaan Kristus dan firman-Nya (Kis. 26:18).
Pertobatan merupakan keputusan yang sukarela pada pihak orang yang berdosa yang memungkinkan oleh kasih karunia yang memberi kemampuan kepada mereka untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil (Kis. 11:21). Jadi syarat mutlak untuk memiliki dan mempertahankan anugerah keselamatan itu adalah harus adanya pertobatan yang bersumber dari iman percaya bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Pertobatan sendiri merupakan pesan pokok setiap para nabi dalam Perjanjian Lama, karena tidak akan mungkin anugerah keselamatan itu bisa diterima dan diperoleh oleh orang yang masih hidup dalam dosa.

Ø   Menyiapkan Umat Untuk Kedatangan Tuhan
Saat peristiwa ini terjadi, terdapat juga orang-orang Farisi dan Saduki yang datang kepada Yohanes. Golongan Farisi dan Saduki adalah dua kelompok agama yang utama di kalangan Yudaisme. Golongan Farisi adalah golongan keagamaan yang sangat menaati dengan baik seluruh PL maupun penafsiran manusiawi mereka sendiri. Mereka menekankan bahwa Mesias yang akan datang adalah seorang penguasa bumi yang akan membantu bangsa Israel untuk melepaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi dan bersama-sama mereka akan menguasai dunia, sehingga mereka sangat menentang Yesus sebagai Mesias (sampai saat ini). Sementara orang Saduki adalah golongan liberal yang tidak menyukai perkara-perkara rohani. Mereka tidak percaya kebangkitan, malaikat mujijat dan hukuman kekal. Mereka juga adalah golongan  yang ikut menolak Yesus.
Sebagai orang-orang terpandang golongan Farisi maupun Saduki justru dikecam habis-habisan oleh Yohanes pembaptis yang datang kepadanya. Dalam perikop ini dikatakan bahwa orang Farisi dan Saduki ini datang untuk dibaptis juga oleh Yohanes. Yohanes dengan keras menyuarakan pertobatan kepada kedua golongan itu. Bahkan Yohanes menyebut mereka sebagai keturunan ular beludak. Yohanes dengan keras menyuarakan bahwa orang-orang munafik tidak akan pernah bisa meluputkan dirinya dari murka Allah. Untuk itu Yohanes mengajak mereka agar dengan sungguh-sungguh memberikan diri mereka dibaptis sebagai tanda telah bertobat dan mau menerima Yesus yang akan datang itu sebagai Tuhan dan Juruselamat bagi mereka. Yohanes katakan bahwa pertobatan sejati haruslah berbuahkan perbuatan yang benar di hadapan Tuhan. Jadi pertobatan yang sejati lahir dari iman percaya yang benar kepada Tuhan.

Ø  Garis Keturunan Tidak Menggaransi Keselamatan
Yohanes memberitakan undangan pertobatan dan juga penghakiman yang akan Tuhan lakukan. Dua hal ini disampaikan Yohanes supaya kita bisa menyiapkan diri untuk menyambut Kerajaan Surga.
Orang Farisi dan Saduki disebut sebagai keturunan ular beludak yang suka menyerang dengan tiba-tiba. Orang Farisi dan Saduki berpikir mereka aman (selamat) karena mereka belajar firman Tuhan dan sebagai keturunan Abraham, tetapi dalam praktek hidupnya mereka tidak menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan Abraham. Apakah kita mengaku Kristen karena keturunan saja, ataukah kita benar-benar bertobat dan mengaku Tuhan sebagai Juruselamat kita?
Kita tidak diselamatkan karena keturunan. Pertobatan di hadapan Allah merupakan pertobatan individu. Namun tanggungjawab setiap umat Allah adalah menyampaikan pertobatan dan kabar sukacita bagi setiap orang. Terkhusus tiap orang tua harus mengajarkan dan mendidik anak-anak mereka dengan benar. Teladan iman dari orangtua mempunyai peran penting bagi anak-anak.Orang tua bertanggungjawab secara pribadi di hadapan Tuhan. Didikan anak harus dilakukan secara serius oleh orangtua sebagai langkah memperkenalkan dan mengalami Tuhan dalam hidupnya. Demikian juga dalam kehidupan dengan sesama. Tugas kita adalah mampu membawa jiwa-jiwa untuk mengenal dan mengalami Tuhan dalam hidupnya sehingga ada pertobatan dalam hidupnya.

Ø  Mesias Datang Baptisan Roh (Penebusan dan Penyelamatan)
Setelah Yohanes Pembaptis mengucapkan kata-kata penghakiman, ia menyampaikan undangan pertobatan. Baptisan dengan air merupakan tanda pertobatan, bukan menyelamatkan. Yohanes dengan rendah hati mengakui bahwa Mesias yang akan datang akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Roh Kudus diberikan kepada orang yang benar-benar percaya kepada Yesus sebagai Mesias. Roh Kudus akan menyertai kita sampai selama-lamanya, membaptis, dan menyucikan kita. Roh Kudus tidak akan meninggalkan kita. Ia menegur dosa-dosa kita. Baptisan api melambangkan penghakiman.
Di dunia ada ilalang dan gandum, domba dan kambing. Pada akhir zaman, Tuhan akan mengumpulkan dan memisahkan orang percaya dengan yang tidak tidak percaya. Yohanes pembaptis mengungkapkan bahwa salah satu tugas Mesias adalah membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus dan api yaitu suatu baptisan yang memberikan kuasa yang luar biasa untuk hidup dan bersaksi bagi Kristus.

III.        Aplikasi
Ø  Salah satu usaha manusia untuk menyambut dan menyongsong kedatangan Tuhan itu adalah dengan bertobat dari kehidupan lama, karena tanpa pertobatan, mustahil manusia akan layak dalam Kerajaan Allah. Pertobatan adalah buah dari iman percaya kita kepada Tuhan. Untuk itu buah dari pertobatan itu pastilah sukacita yang kekal yang bersumber dari Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk itu, mari kita wujudkan pertobatan itu dengan:
1.      2 Tawarikh 7:14 → Merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Allah dan berbalik dari jalan yang jahat. Maka janji Tuhan adalah “Mendengar”, “Mengampuni” & “Memulihkan”. Ktia dapat pahami bahwa pertobatan di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia, namun justru mendatangkan limpahan berkat. Tuhan akan mendengarkan seruan kita, mengampuni dosa kita serta memulihkan hidup kita menjadi hidup penuh pengharapan dan sukacita yang dari Tuhan.
2.      KJ. No. 439 → Merenungkan dan menghitung berkat yang kita terima. Tidak ada satu orangpun yang mampu menghitung berkat Tuhan yang dia terima selama hidupnya, bahkan seperti apapun tantangan dalam hidupnya. Lagu ini mengajarkan kepada kita bahwa di dalam pertobatan itu, kita harus mengucap syukur senantiasa bahkan bila topan keras (pergumulan berat) datang melanda hidup kita. Mengapa bersyukur.? Karena di dalam pergumulan itupun Tuhan hadir memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita.
3.      Matius 3:8 → Yohanes Pembaptis katakan, “Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan”. Iman yang benar akan menghasilkan pertobatan yang benar. Pertobatan yang benar akan menghasilkan perbuatan yang benar. Perbuatan yang benar akan mendatangkan sukacita dan anugerah yang berlimpah yang bersumber dari Allah.
Ø  Di dalam membaptis orang dan memberitakan pertobatan, Yohanes Pembaptis menunjukkan kepada mereka bahwa Yesus adalah Mesias yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan api dan pada akhirnya berkuasa menghukum mereka yang tidak percaya.  Orang yang tidak mau bertobat maka Tuhan Yesus akan memisahkan mereka. Tetapi orang yang sungguh-sungguh percaya Tuhan Yesus akan mendapatkan hidup kekal. Kita hidup di dunia ini kita diberi kesempatan untuk mengabarkan tentang Tuhan Yesus, bersaksi tentang kebaikan Tuhan dan melayani Tuhan. Marilah kita saksikan kepada orang yang belum percaya bahwa Yesus akan datang kembali kelak bukan lagi sebagai bayi tetapi sebagai hakim yang adil. Mereka yang percaya dan bekerja untuk Tuhan akan mendapat pahala dan mahkota, yang tidak percaya akan dihukum di api neraka. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

C.Pdt. Polma Hutasoit

2 komentar: